Mohon tunggu...
Silviani Dewi
Silviani Dewi Mohon Tunggu... Guru - Aquarius

Selagi masih dijalan yang benar dan tidak merugikan orang lain PERTAHANKAN, Sebab mereka hanya tau hasilnya, tapi tidak dengan prosesnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku

27 November 2020   20:30 Diperbarui: 27 November 2020   20:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku silvi dari kecil aku suka seni. Dulu sering sekali ikut perlombaan tarian menggambar Dan melukis. Dan Pas SMP pertama kali aku ketemu sama henna  Kebetulan waktu itu aku masuk Pondok dan dipondok Temen" pake henna itu udha hal lumrah banget  muncul rasa penasaran kan dibenakku  ku minta lah temenku untuk masangin henna Ke tanganku dia bernama Dadah musaedah " ku sapa mbak teteh" dan sejak saat itu aku jatuh cinta sama henna Kemhdian iseng" lah aku ke Koperasi pondok beli Henna instant  ku coba melukis sendiri dengan Motif hanya seadanya yang tiba" tercetus dari Kepalaku kebetulan saat itu aku Ngerasa galau karna ngga betah dipondok wkwkwk maklum lah yaaa namanya masih anak baru  pertama kali jauh dari orang tua dan Nggapunya kenalan juga disini nggatau kenapa aku ngerasa keluh kesahku ilang gitu selama proses melukis henna hati nih yang awalnya berasa sesak banget tiba tiba langsung bahagia gitu  hmm kemudian muncul dibenakku untuk aku belajar ngehenna  yang awalnya cuma iseng eh sekatang malah jadi hoby yang dibayar 😁 Udah kehitung 6 tahun aku belajar henna tapi baru nerima job tahun 2018 kemarin huuu sebenernya sih kurang PD sama Hasil karya sendiri  tapi dengan berbekal kemampuan yang ada aku nekad  Bersaing sama Kang henna" yang udah Pro banget  Dan alhamdulillahnya Tiap tahun ada aja yang pake jasa hennaku  alhamdulillah  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun