Mohon tunggu...
Silviana Hendri
Silviana Hendri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am my own self.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Chiroptera (Si Mamalia Terbang) Bag.3-End

23 Desember 2013   09:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bagian akhir ini, akan dibahas tentang prinsip ekolokasi yang digunakan kelelawar untuk menangkap mangsanya pada cahaya redup atau malam hari. Tentu saja sudah menjadi bagian umum mengenai prinsip ekolokasi pada kelelawar, karena sebagian besar penelitian tentang kelelawar meneliti prinsip ekolokasi.

Kelelawar memancarkan gelombang ultrasonik (Frekuensi antara 25 kHz – 100 kHz) dalam bentuk pulsa. Pulsa yang dipancarkan kelelawar akan dipantulkan oleh benda di sekitarnya dalam bentuk gema (echo). Gema ini akan diterima kembali oleh chiroptera kemudian dianalisis oleh sistem otak chiroptera untuk menginterpretasi dan mengetahui posisi objek tersebut (Gambar 5).

Gambar 5. Gelombang pulsa yang dipancarakan kelelawar (E) dan gema yang dipantulkan saat menabrak objek (R). (Sumber: google)

Informasi yang di terjemahkan dari gelombang Echo:

  1. Mendeteksi target berdasarkan dari frekuensi gema yang dipantulkan.
  2. Jarak dapat dibedakan berdasarkan selang waktu diterimanya gema yang dipantulkan.
  3. Arah sudut dapat dibedakan sari perbedaan amplitudo yang didengar.
  4. Kecepatan dan lintasan dibedakan berdsarkan perubahan frekuensi antara pulsa dan gema.
  5. Ukuran dan bentuk target dibedakan berdasarkan frekuensi gema.

Pada ekolokasi juga menerapkan efek dopler dimana perubahan frekuensi teramati dari sebuah gelombang bilamana sumber pemancar atau pendengar gelombang tersebut bergerak relatif terhadap medium perambatan (Gambar 6).

Gambar 6. Efek Dopler pada ekolokasi kelelawar.

Pemanfaatan gelombang ultrasonik dan teknik gema pada kelelawar dimanfatkan dalam berbagai teknologi seperti kamera autofocus, ultrasonography (USG-dunia medis), dan alat bantu bagi tuna netra.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun