Mohon tunggu...
Silvia Morisha Siregar
Silvia Morisha Siregar Mohon Tunggu... -

Palembang,5 September 1996 Maju terus pantang mundur untuk menjadi wanita karir :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rasa Mencintai Ingin Memiliki Sepenuhnya

3 April 2015   12:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ini tugas kompasiana yang ke empat kalau bisa di bilang tugas membuat kompasiana terakhir sih soalnya mau menjelang UTS, oke di sini saya akan menjelaskan masih mengenai psikologi perkembangan psikoseksual menurut sigmund freud yang telah di jelaskan pada minggu ini yaitu tentang fase phalic, langsung saja saya akan menjelaskan fase phalic tersebut .

Fase Phalic (3-6 tahun)

Pada tahap phallic, fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk ibu kasih sayang itu. Kompleks Oedipus menggambarkan perasaan ini ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan ayah. Namun, anak juga ke khawatiran bahwa ia akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini, takut Freud disebut pengebirian kecemasan .

Pada fase ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Mastrubasi menimbulkan kenikmatan yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek yang penting. Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya Oedipus complex, yang diikuti fenomena castration anxiey (pada laki-laki) dan penis envy (pada perempuan) .

Odipus kompleks adalah kateksis obyek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan mentingkirikan ayahnya, sebaliknya anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya .

Pada mulanya, anak (laki dan peempuan) sama-sama mencintai ibunya yang telah memnuhi kebutuhan mereka dan memandang ayah sebagai saingan dalam merebut kasih sayang ibu. pada anak laki-laki, persaingan dengan ayah berakibat anak cemas kalau ayah memakai kekuasaannya untuk memenangkan persaingan merebut ibunya. Gejala ini disebut cemas dikebiri atau castrationanxiety. Kecemasan inilah yang kemudian mendorong laki-laki mengidentifikasi iri dengan ayahnya .
Pada mulanya, anak (laki dan perempuan) sama-sama mencintai ibunya yang telah memenuhi kebutuhan mereka dan memandang ayah sebagai saingan dalam merebut kasih sayang ibu. Pada anak laki-laki, persaingan dengan ayah berakibat anak cemas kalau-kalau ayah memakai kekuasaannya untuk memenangkan persaingan merebut ibunya.. Gejala ini disebut cemas dikebiri atau castrationanxiety. Kecemasan inilah yang kemudian mendorong laki-laki mengidentifikasi iri dengan ayahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun