Mohon tunggu...
silvia indrayani
silvia indrayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rumah Padat Karya Produksi U-Ditch Surabaya:Inovasi Pembangunan Berkelanjutan untuk Masyarakat

1 Agustus 2024   14:07 Diperbarui: 1 Agustus 2024   14:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Rumah Padat Karya U-Ditch (Dokpri)

Surabaya, 23 Juli 2024 -- Surabaya merupakan kota metropolitan yang kini menjadi pusat perhatian berkat proyek Rumah Padat Karya yang memproduksi U -- Ditch. Pemerintah Kota Surabaya terus memaksimalkan pengembangan lahan aset yang tersebar di 31 kecamatan menjadi sebuah Rumah Padat Karya. Inisiatif tersebut bukan hanya membawa dampak signifikan bagi infrastruktur kota, tetapi juga memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian lokal dan pengembangan sumber daya manusia.

U -- Ditch merupakan struktur penting dalam sistem drainase dan saluran air, dimana struktur tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir dan menjaga kestabilan lingkungan urban. Seiring pesatnya pertumbuhan urbanisasi dan perubahan iklim yang mempengaruhi pola curah hujan di Kota Surabaya, maka semakin mendesak pula kebutuhan akan U -- Ditch yang berkualitas. Proyek Rumah Padat Karya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan drainase tersebut melalui produksi U -- Ditch secara lokal. Pembuatan U -- Ditch dengan memanfaatkan teknologi dan bahan baku yang ada tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, menekan biaya, serta meningkatkan efisiensi pembangunan infrastruktur.

Menurut keterangan dari Bapak Bambang selaku pengelola RPK U- Ditch, Latar belakang Rumah Padat Karya dibangun pasca pandemi Covid -- 19 yang kemudian dikelola oleh masyarakat Surabaya dengan dukungan keuangan, promosi, dan SDM dari pemerintah kota.  "Proses pembuatan U -- Ditch hanya dilakukan di Tambakwedi, Kenjeran sejak Agustus 2023. Ada dua tim di Sukomanunggal dan Kenjeran dengan total 17 orang, yang bekerja mulai dari 08.00 -- 16.00 WIB," jelasnya.

Proyek U -- Ditch tidak hanya memberikan manfaat fungsional, namun juga memberikan dampak positif dalam aspek sosial dan ekonomi. Rumah Padat Karya menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat, yang umumnya merupakan penduduk dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, para pekerja mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka, yang berdampak langsung pada kualitas hidup. Program pelatihan yang disediakan juga mencakup aspek keamanan kerja dan teknik produksi yang ramah lingkungan, hal tersebut memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keberlanjutan ekosistem lingkungan.

Rumah Padat Karya tidak hanya berfokus pada produksi U -- Ditch, tetapi juga berkomitmen untuk mengimplementasikan praktik berkelanjutan lainnya. Rumah Padat Karya memanfaatkan material daur ulang dan teknologi ramah lingkungan di dalam proses produksinya, serta mengoptimalkan efisiensi energi untuk mengurangi jejak karbon. Proyek ini sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal pemanfaatan teknologi dan inovasi lokal untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur. Melalui dukungan dari pemerintah daerah dan Lembaga terkait, Rumah Padat Karya berhasil menciptakan model yang dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia. Rumah Padat Karya merupakan kolaborasi nyata antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat yang dapat menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan urbanisasi dan perubahan iklim yang tak menentu. Kota Surabaya berkomitmen terhadap kualitas dan keberlanjutan inovasi Rumah Padat Karya, serta memantapkan diri sebagai pelopor dalam pencapaian pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis : Silvia Indrayani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun