Mohon tunggu...
Silvia Anggraeni
Silvia Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal

Sebagai mahasiswa yang tidak aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler, namun saya merupakan mahasiswa yang semangat dalam menuntut ilmu. Hobi yang saya miliki cukup simpel dan tidak merepotkan yaitu bernyanyi dan mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Digital Bisnis: "Peran Digitalisasi dalam Mengubah Tren Fashion di Era Modern"

27 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UK Petra saat menunjukkan cara kerja software 3D Fashion dan hasil desain menggunakan bantuan teknologi (Sumber : Akira suarasurabaya.net)

           Di era modern ini, fenomena literasi digital semakin penting bagi semua orang. Digitalisasi tidak hanya mempengaruhi kita dalam berkomunikasi atau bekerja, tetapi dapat juga mempengaruhi perubahan panorama ataupun prospek industri fashion. Dengan adanya teknologi digital di era modern, industri fashion telah mengalami perubahan yang besar, diantaranya adalah perubahan pola konsumsi, produksi serta pemasaran yang sebelumnya bergantung pada metode tradisional sekarang lebih di modernkan. Peran digitalisasi dalam mengubah tren fashion ini tidak bisa dipandang sebelah mata, karena peran digitalisasi dapat membuka peluang baru bagi pelaku bisnis serta dapat mempercepat perubahan tren yang dinamis.

           Pemasaran yang menggunakan digitalisasi tidak hanya mencakup periklanan online dan media sosial saja, tetapi bisa dengan membuat website terkait bisnis produk busana yang akan dijual. Website ini akan mempermudah pelaku bisnis untuk memasarkan produknya, serta memudahkan para konsumen dalam mencari atau membeli sebuah produk yang dibutuhkan. Dengan adanya platform digital seperti Instagram, TikTok, dan aplikasi digital lainnya akan memungkinkan desainer dan brand akan lebih mudah merespons tren yang sedang berkembang di era sekarang, apalagi dengan munculnya influencer, selebritas atau para penggemar fashion ini akan mempengaruhi banyak orang tentang apa yang mereka anggap di dunia mode/busana. Para pelaku bisnis fashion dapat melakukan penjualan secara live yang disiarkan di beberapa platform media sosial, serta melakukan endorsement kepada influencer, selebritas atau beberapa penggemar fashion yang menjadi trensenter di dunia maya yang biasanya disebut sebagai kiblatnya fashion busana. Contohnya adalah endorsement influencer Fadil Jaidi dan keluarga, beliau selalu mempromosikan barang-barang endorsnya dengan tema yang unik serta leluconnya yang sangat menghibur, maka para penggemar atau bahkan orang yang tidak mengikuti akun tersebut akan penasaran terhadap produk yang di promosikan dan mereka akan melakukan pembelian karena penasarannya terhadap produk tersebut. Ada juga beberapa tren busana atau fashion di era sekarang mengangkat beberapa tren jadul yang sempat terkikis oleh zaman, seperti style vintage celana-celana cutbray dan masih banyak lagi. Itu menjadi ciri bahwa digitalisasi dapat mempengaruhi tren fashion di era modern.

           Platform e-commerce seperti Shopee, Bli-bli, Tokopedia, Zalora, hingga market place global seperti Amazon dan ASOS termasuk digitalisasi yang mendorong transformasi distribusi dan konsumsi produk fashion. Hal ini memungkinkan konsumen dapat membeli barang fashion dari belahan dunia, serta menciptakan peluang baru bagi bisnis fashion untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga usaha kecil dan brand lokal dapat mengakses pasar global dengan biaya yang lebih efisien dan dapat memberikan daya saing yang lebih besar dengan merek yang sudah mendunia. Digitalisasi juga membawa banyak perubahan dalam proses desain dan produksi. Dengan adanya big data (data besar) yang dikumpulkan dari banyaknya perilaku konsumen serta tren yang sedang berkembang, perusahaan akan lebih mudah memprediksi apa yang akan laku di pasar dan dapat mengurangi risiko produk yang tidak terjual nantinya. Hal ini memungkinkan pelaku bisnis untuk lebih responsif dan fleksibel terhadap permintaan pasar yang lebih cepat.

Kesimpulan:

            Digitalisasi di era modern membawa banyak dampak yang positif dan signifikan dalam proses komunikasi maupun pekerjaan, terutama di dalam industri fashion. Hal ini dapat dilihat dari cara produsen memproduksi dan memasarkan produk serta cara para konsumen dalam mengonsumsi produk tersebut. Dimana proses pemasaran yang menggunakan media sosial ataupun platform digital pemasaran (e-commerce) menjadi sarana penjualan dan pembelian produk yang telah dikembangkan. Digitalisasi mampu membawa dan memberikan peluang besar bagi banyak pelaku bisnis untuk lebih memahami teknologi serta dapat memanfaatkannya untuk lebih memahami beberapa perilaku konsumen (beradaptasi) dengan menciptakan banyak inovasi yang berkelanjutan agar dapat mendominasi pasar, dan mengubah cara operasional agar lebih efisien serta responsif terhadap perubahan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun