Mohon tunggu...
Silvia
Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at President University

18 years old

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaatkan Sampah Plastik, Sea Savers Ajak Masyarakat Kampung Nelayan Cilincing Membuat Ecobrick

15 Mei 2022   17:12 Diperbarui: 15 Mei 2022   17:23 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Ecobrick Bersama Sea Savers di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Sabtu (14/05/2022). Foto: Dokumentasi Alvin Rifaldi

Kegiatan Ecobrick Bersama Sea Savers di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Sabtu (14/05/2022). Foto: Dokumentasi Alvin Rifaldi
Kegiatan Ecobrick Bersama Sea Savers di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Sabtu (14/05/2022). Foto: Dokumentasi Alvin Rifaldi

Sampah plastik saat ini masih menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019, sampah Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dengan 15% sampahnya berasal dari sampah plastik. Sedangkan Data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) pada 2021 menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan produksi sampah plastik yang besar dengan menghasilkan 8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Untuk itu diharapkan peran serta dari masyarakat dan pemangku kepentingan di pemerintahan, dapat berperan aktif dalam pengurangan sampah plastik. 

 Banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah plastik agar tidak berdampak terhadap ekosistem, seperti dengan penerapan daur ulang sampah menjadi bahan berguna lainnya. Mengatasi persoalan ini, Waste4Change memiliki solusi yang cukup efektif, yaitu melalui pembuatan ecobrick. Salah satu proses daur ulang sampah plastik yang ramah lingkungan serta tidak menghabiskan biaya tinggi. Ecobrick atau "Bata Ramah Lingkungan" merupakan teknik memanfaatkan sampah plastik yang dimasukkan ke dalam botol plastik lalu di padatkan, dan dimanfaatkan  menjadi sebuah benda atau bangunan. 

"Dengan menggunakan metode ecobrick dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di Kampung Baru Nelayan Cilincing. Sifat sampah plastik yang sulit untuk diuraikan, membuat ecobrick menjadi pilihan yang tepat dalam pengelolaan sampah dan ramah lingkungan" ungkap Safitri W. Ningtias, pembicara dari Waste4Change di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. 

Masih banyak masyarakat Kampung Baru Nelayan Cilincing yang belum terlalu peduli terhadap penyelamatan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya sampah-sampah yang berserakan, dan lingkungan yang kotor. Masyarakat belum mendapatkan edukasi pemanfaatan sampah daur ulang agar dapat bernilai ekonomis untuk membantu perekonomian keluarga.

Untuk itu, Sea Savers yang merupakan tim dari mahasiswa Public Relations 2020 President University, berkolaborasi bersama Waste4Change dan Sekolah Di Utara mengedukasi masyarakat mengenai daur ulang sampah plastik dengan teknik ecobrick dalam acara "Trash Clean-Up Movement",  di mana sampah plastik diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 14 Mei 2022 di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. 

Harapannya dengan Ecobrick, masyarakat di Kampung Baru Nelayan Cilincing dapat menyadari bahayanya sampah plastik serta pentingnya untuk melakukan pengelolaan sampah dengan bijak di daerah tempat tinggal mereka. Selain itu dapat menjadi suatu cara untuk mengurangi banyaknya sampah plastik yang terus diproduksi setiap hari. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun