Mohon tunggu...
Silvia AyuJuliana
Silvia AyuJuliana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehidupan Mahasiswa Indonesia Kuliah di King Saud University

23 Januari 2024   13:41 Diperbarui: 23 Januari 2024   13:50 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Silvia Ayu

Dua orang mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Riyadh (PPMI) menceritakan pengalaman selama kuliah di King Saud University (KSU). Ridho saat ini mengambil Strata 2 (S2) jurusan Administrasi Pendidikan dan Nahrir jurusan Strata 3 (S3) Kimia Tanah. Mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di KSU berjumlah 33  laki-laki dan 4  perempuan. 

Nahrir bercerita jika mahasiswa yang berkuliah di Arab Saudi terutama di kampus negeri mendapatkan beasiswa penuh. Fasilitas yang didapatkan yaitu tidak ada biaya kuliah, asrama tempat tinggal, uang saku, tiket pulang-pergi, hingga asuransi kesehatan. Mahasiswa yang telah menikah dan memiliki anak juga digratiskan biaya persalinannya.  

kuota mahasiswa internasional yang diterima di KSU hanya 7 persen, mayoritas mahasiswa internasional dari Yaman. Penggunaan Bahasa Arab dan Inggris digunakan dalam proses perkuliahan. Ada beberapa jurusan yang buku pengantarnya menggunakan bahasa Inggris. Terdapat pembekalan bahasa bagi mahasiswa yang kurang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pembekalan bahasa yang dilakukan maksimal 2 tahun dan setiap pertemuan dilakukan selama 4 jam.

Proses perkuliahan antara laki-laki dan perempuan dilakukan secara terpisah, mulai dari gedung kuliah hingga asrama. Lokasi perempuan sulit untuk dikunjungi jika bukan mahasiswi KSU. Jam efektif perkuliahan dimulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang namun, terdapat jam malam bagi beberapa jurusan pukul 21.00 malam.

"Sedikit anggapan bagi teman-teman di Indonesia belajar di Saudi itu belajar ilmu agama saja misal atau harus pintar bahasa Arab, ya ternyata bukan hanya itu peluang untuk ilmu-ilmu yang lain pun sangat terbuka seperti mas Nahrir ini ambil Kimia Tanah" jelas Budi Marta Saudin selaku guru Sekolah Indonesia Riyadh (SIR).

Ridho juga mengatakan jika KSU diibaratkan seperti Universitas Indonesia (UI) yang menyediakan banyak jurusan umum. Ridho bercerita jika Strata 1 (S1) mengambil islamic studies dengan konsentrasi tafsir hadits, namun S2 dia memilih pindah jurusan menjadi administrasi pendidikan. Sementara Nahrir S1 jurusan Agroteknologi di Universitas Sumatera Utara (USU) namun di semester akhir memutuskan untuk pindah ke KSU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun