Mohon tunggu...
Silvia Jamila Ratna Ayu
Silvia Jamila Ratna Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

My self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Penerapan Manajemen Syariah pada Bank Mandiri Syariah

28 Februari 2022   23:05 Diperbarui: 28 Februari 2022   23:28 4435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Penerapan manajemen berbasis syariah merupakan suatu hal yang harus diterapkan di setiap lembaga keuangan yang menggunakan nama 'syariah' pada lembaganya. Manajemen syariah dalam hal ini adalah penerapan manajemen yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah, dan juga Ijma' ulama. Sebagaimana konsep manajemen di ilmu barat, manajemen dalam Islam juga merupakan suatu sistem untuk mengatur berbagai hal, yang mana dalam hal ini sifatnya duniawi.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak lembaga keuangan berbasis syariah. Dalam hal ini misalnya adalah pegadaian syariah, investasi syariah, dan juga bank syariah. Bank syariah sendiri sudah banyak ragamnya misalnya adalah Bank Muamalat, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah.

Bank Mandiri Syariah berdiri diatas naungan PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1955 dan mengalami beberapa kali perubahan nama. Perubahan nama perusahaannya antara lain adalah PT Bank Industri Nasional (1955), PT Bank Maritim Indonesia (1967), PT Bank Susila Bakti (1973), PT Bank Syariah Sakinah Mandiri (1999) dan menjadi PT Bank Syariah Mandiri sejak September 1999 hingga sekarang (Upperline, 2020).

Seperti versi bank umum dari Mandiri yakni Bank Mandiri, maka Bank Mandiri Syariah juga memiliki tingkat kepopuleran yang cukup tinggi. Meskipun berbasis syariah,  Mandiri Syariah memiliki berbagai prestasi gemilang di bidang finansial sehingga keberadaannya sangat penting dan tidak bisa diremehkan sama sekali. Misalnya, bank ini meraih dua penghargaan pada acara Top 20 Financial Institutions 2020 dengan peraihan "Best of The Best CFO Financial Institutions" kategori bank BUKU 3 dan juga "The Best Performing Bank 2020" untuk kategori bank modal inti Rp. 5 Triliun sampai dengan dibawah Rp. 30 Triliun (BUKU 3) (Putra, 2020).
Atas latar belakang prestasi dan kepopulerannya tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan manajemen syariah di Mandiri Syariah tersebut.

PEMBAHASAN
Manajemen syariah merupakan suatu perilaku yang dalam hal ini berhubungan dengan nilai-nilai keimanan dan juga ketauhidan,  dengan harapan perilakunya dapat terkendali dan tidak melenceng dari ajaran Islam (Abdullah, 2014).  Dalam hal ini, penerapan manajemen syariah berasal dari nash-nash Al-Quran dan petunjuk-petunjuk Al-Sunnah dan juga Ijma' para ulama.

Dalam penerapan manajemen syariah, tentunya tetap memperhatikan bagaimana fungsi-fungsi manajemen pada umumnya yakni planning atau perencanaan, organzing atau pengorganisasian, actuating atau pelaksanaan, dan juga  controlling atau pengendalian.  Dapat dikatakan bahwa manajemen berbasis syariah adalah terobosan terbaru dalam perekonomian Islam. Dalam hal ini dikarenakan kepribadian serta karakteristiknya berdasarkan Islam dalam rangka mencapai tujuan secara optimal dan juga mampu mengaplikasikan fungsi manajemen dengan baik.  

Hal ini menjadikan masyarakat yang ingin menggunakan bank tersebut bisa terhindar dari hal yang ingin dihindari, dosa riba misalnya. Dengan adanya lembaga keuangan syariah, maka masyarakat bisa memilih bank yang mampu menyediakan kegiatan bank dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Fungsi perencanaan dalam manajemen syariah dari Mandiri Syariah dapat dilihat dari visi dan misinya antara lain adalah sebagai berikut:
1.Mewujudkan pertumbuhan dan juga keuntungan yang berkesinambungan
2.Mengutamakan penghimpunan dana pelanggan serta penyaluran pembiayaan UMKM
3.Melakukan perekrutan serta pengembangan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat
4.Mengembangkan nilai-nilai syariah yang universal
5.Menyelenggarakan operasioal bank sesuai standar perbankan yang sehat

Selain itu dalam penerapan pengorganisasian, perusahaan ini menerapkan sikap ahlaqul karimah yang mana terangkum dalam lima pilar yang disingkat dengan SIFAT antara lain adalah sebagai berikut:
1.Siddiq (Integritas)
Dalam hal ini Mandiri Syariah menjaga martabat dengan integritas. Dalam menjalankan organisasi diawali dengan niat serta hati yang tulus, berfikir dengan jernih, bicara yang benar, serta melakukan perilaku yang teladan.

2.Istiqomah (Konsistensi)
Konsisten dalam hal ini merupakan kunci menuju sukses, komitmen, optimis,pantang menyerah, dan lain sebagainya.

3.Fatanah (Profesionalisme)
Profesionalisme merupakan gaya kerja yang semangat, belajar berkelanjutan, inovatif, dan juga adil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun