Dengan adanya fenomena tersebut, Kementrian Pertanian (Kementan) tentu saja tidak hanya diam, para warga negara Indonesia yang terus mengeluh dengan adanya kenaikan harga beras ini sangatlah mengkhawatirkan. Kementan serta pemerintah terus berupaya untuk menjaga produksi pangan nasional. Sejumlah upaya yang telah dilakukan antara lain penyediaan benih, pupuk, serta alat mesin pertanian. Kementan juga berupaya mengoptimalkan pengairan di lahan-lahan yang kekurangan air dan lahan-lahan pertanian padi rawa. Selain itu, untuk meringankan beban masyarakat dengan adanya lonjakan harga beras ini, pemerintah berupaya untuk memberikan subsidi serta memproduksi beras bulog kembali agar masyarakat masih dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau. Badan Pangan Nasional memperkirakan puncak panen raya padi berlangsung pada April 2024. Sementara itu, BPS memperkirakan potensi produksi beras pada Maret dan April 2024 masing-masing sebanyak 3,54 juta ton dan 4,92 juta ton, hal ini didukung kembali dengan adanya curah hujan yang tinggi sehingga masalah kekeringan dapat teratasi. Semoga saja perkiraan yang telah didapatkan tersebut bernarlah terjadi, sehingga pangan nasional negara ini bisa stabil kembali agar masyarakat Indonesia dapat mengkomsumsi beras dengan kualitas yang bagus serta harga yang terkangkau.
Referensi
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/kenapa-nasi-jadi-makanan-pokok-kita-5058
https://stikeshb.ac.id/kenali-kandungan-gizi-nasi/
https://www.metrotvnews.com/read/kBVC2Ym4-7-usulan-kebijakan-untuk-tangani-kenaikan-harga-beras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H