Mohon tunggu...
Silvi Nurmaulia
Silvi Nurmaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khoirunnas Anfu'ahum Linnas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Teknologi Informasi sebagai Sarana Pembangunan Bangsa Demokrasi

16 Oktober 2022   11:01 Diperbarui: 16 Oktober 2022   11:06 2534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan Teknologi termasuk internet sangat pesat, tidak terkecuali pemanfaatan Teknologi sebagai Pembangunan Bangsa. Keprihatinan akan motivasi seseorang belajar untuk membangun bangsa mendorong peneliti untuk memadukan pembangunan bangsa dengan perkembangan Teknologi termasuk Internet.
Internet, suatu kata yang tidak lagi asing, namun telah menjadi suatu kebutuhan. Apa sebenarnya Internet? Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. Internet tidak hanya dapat diakses oleh suatu masyarakat di daerah tertentu yang terbatas oleh ruang dan waktu, namun juga dapat diakses oleh masyarakat pada tempat yang berlainan dan tidak terbatas pada waktu tertentu dan peralatan komputer tertentu. Hal ini menjadikan beberapa peristiwa yang terjadi di belahan dunia dapat diketahui oleh penduduk di belahan dunia yang berlainan. Sehingga menyebabkan jarak yang berjauhan bukan menjadi sebuah kendala utama.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, kebebasan mengungkapkan pendapat tidak bisa dilakukan secara bebas. Pada masa itu, media massa dan pers dikendalikan dan dikontrol oleh kekuasaan pemerintah. Hal ini dilakukan pemerintah untuk meredam setiap potensi konflik politik yang dapat mengancam suksesnya pembangunan ekonomi. Begitu besarnya kontrol pemerintah terhadap media massa pada saat ordebaru tersebut mengakibatkan pers tidak dapat memberikan informasi yang akurat dan terbuka (transparency) kepada masyarakat, media tidak dapat mengkritik kebijakan  pemerintah yang menyimpang yang akhirnya banyak  terjadi penyimpangan yang dilakukan pemerintah. Ketika media massa tidak bebas untuk menyampaikan informasi, maka pengetahuan masyarakat tentang informasi yang sebenarnya termarjinalisasikan.
Setelah reformasi pada tahun 1998, tidak lagi terjadi tekanan dan pengendalian oleh negara terhadap pers. Masyarakat memiliki kebebasan berpendapat yang diaktualisasikan melalui media massa. Media massa diberi ruang yang bebas dalam menjalankan peran dan fungsi persnya sehingga dengan adanya kebebasan berkomunikasi dan berekspresi akan menghasilkan informasi yang benar dan transparan, serta tidak tidak menimbulkan pressure dan orang dipenjara karena perbedaan pendapat. Hal ini memberikan angin segar terhadap majunya perkembangan demokrasi di Indonesia.
Demokratisasi yang semakin berkembang ini didukung dengan perkembangan teknologi dan informasi yang masif. Tak dapat dipungkiri bahwa internet menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Adanya internet yang merupakan media informasi dan komunikasi mendorong masyarakat untuk menyuarakan aspirasinya melalui media internet. Perkembangan internet yang cukup cepat diikuti oleh semakin bertambahnya pengguna internet di Indonesia. Internet telah membantu meningkatkan transparasi dalam mengawasi kinerja pemerintahan, memberi akses pada informasi, dan juga memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis. Hal ini tercermin dari gencarnya aktivitas masyarakat dalam menggunakan media sosial maupun platform lainnya untuk memberikan gagasan, saran, maupun kritikan atas fenomena atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
Selain itu, internet menjadi salah satu sarana untuk melancarkan kampanye politik untuk memperoleh dukungan dari masyarakat secara luas. Internet merupakan media yang banyak digunakan untuk promosi tokoh politik maupun partai politik dengan memanfaatkan semua media yang dianggap potensial dalam meningkatkan popularitas dari tokoh politik maupun partai politik tersebut serta untuk mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya. Sejalan dengan hal tersebut, internet dirancang sebagai metode komunikasi untuk menggerakkan suatu masyarakat. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan ratusan jaringan komunitas, kelompok aksi politik, dan organisasi internasional yang sangat terorganisir untuk mendorong netizen untuk secara aktif terlibat dalam pengawasan dan partisipasi pemerintah. Oleh karena itu, internet dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk melancarkan berbagai tujuan politik tertentu.
Pada era digital, masyarakat tidak terpisahkan dengan media komunikasi dan pertukaran informasi yaitu internet. Internet mendorong berkembangnya demokratisasi di Indonesia. Internet telah membantu meningkatkan transparasi dalam mengawasi kinerja pemerintahan, memberi akses pada informasi, dan juga memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis. Kehadiran internet membuat berbagai informasi politik, sosialisasi politik, kampanye politik, hingga protes politik dapat dipublikasikan dan dipertukarkan dengan waktu yang lebih cepat.
Selain itu, kemampuan Internet dalam membangun komunikasi dua arah menjadikan partisipasi politik tidak harus hadir secara fisik dalam debat terbuka politisi atau demonstrasi di jalan. Internet atau media digital memiliki potensi untuk meningkatkan komunikasi publik dan memperkaya demokrasi. Internet di tangan sekelompok kecil aktivis yang memiliki komitmen terhadap demokratisasi telah dijadikan sebuah media komunikasi yang relatif aman dari sensor, untuk mereka berkomunikasi dengan kelompok mereka ataupun dengan kelompok-kelompok lain, baik di dalam maupun di luar negeri. Internet diharapkan dapat memperluas partisipasi politik di tingkat akar rumput dan memperkuat komunitas politik lokal, hal ini didukung oleh fakta bahwa internet menciptakan persamaan derajat sehingga semua orang bisa memberikan kontribusi dalam diskusi online. Ruang alternatif ini digunakan oleh pengguna Internet di Indonesia untuk mendiskusikan isu-isu politik yang tak mungkin muncul dalam percakapan offline. Munculnya sosial media, seperti Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, dan lainlain membuat partisipasi masyarakat untuk ikut andil dalam memberikan gagasannya melalui sosial media tersebut semakin pesat. Para teoretisi demokrasi selama ini percaya bahwa demokrasi dapat terpelihara karena ada partisipasi politik warga negara yang aktif dan peduli terhadap masalah-masalah kewargaan (civic affairs).
Salah satu syarat mutlak upaya demokratisasi adalah jaminan terhadap kebebasan pers. Pers dianggap sebagai pilar demokrasi keempat setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Fungsi dari media masa atau pers dalam demokrasi meliputi pers atau media sebagai civic forum, sebagai pengawas pemerintah atau lembaga-lembaga publik (watch dog function), serta sebagai agen mobilisasi dalam dukungan warga terhadap suatu posisi politis. Sebagai civic forum, media massa atau pers harus berfungsi pada tingkat yang umum sebagai saluran bagi pemerintah dan yang diperintah untuk berkomunikasi secara efektif. Media massa bertindak sebagai penghubung penting yang menghubungkan secara horizontal para politisi dan secara vertikal antara aktor-aktor politik dengan para pemilih atau warga negara biasa. Dalam hal ini tercakup juga mengenai media sebagai pembentuk opini publik.
Media massa diharapkan dan yang diandalkan dapat berperan sebagai pengawas (watch dog function) untuk mengungkap kebenaran dan kesalahan yang dilakukan oleh penyelengara pemerintahan atau yang memiliki kekuasaan. Dalam hal ini media berfungsi untuk mengawasi mereka yang memiliki kekuasaan baik dalam bidang politik (pemerintah), organisasi nirlaba maupun dalam sektor swasta (termasuk perusahaan atau pemilik media). Ini dilakukan agar mereka bertanggungjawab terhadap segala tindakan mereka.
Kemudian, media berperan sebagai agen mobilisasi dalam dukungan warga terhadap .suatu posisi politis. Hal ini berarti media massa merupakan sarana meningkatkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam proses politik. Media massa atau pers dikatakan sukses bila media mampu mendorong warga negara belajar tentang politik dan permasalahan publik/bersama sehingga warga negara dapat menentukan pilihanpilihan politik mereka secara lebih cerdas dan rasional. Melalui lembaga pers, masyarakat dapat melakukan kritik dan koreksi terhadap realitas sosial poltik yang sedang berlangsung sekaligus sebagai manisfestasi dari kebebasan berpendapat dan berpikir yang merupakan hak dasar manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial.
Dikaitkan dengan kehidupan politik, media massa harus mampu menyajikan informasi tentang berbagai isu publik bagi setiap warga negara, sehingga mereka dapat menentukan pilihan-pilihan dan dukungan politis yang dibuatnya secara memadai. Warga negara dapat menentukan pilihannya berdasarkan informasi yang tersedia. Warga negara memiliki kebebasan dalam memperoleh dan menyampaikan informasi yang benar, akurat, dan objektif serta hakikatnya merupakan bagian yang penting dari suatu nilai demokrasi. Artinya, kebebasan pers juga tidak hanya berarti kebebasan satu arah dari pihak media atau peran pers saja, namun menjamin keterlibatan masyarakat untuk menggunakan hak-hak sebagai warga negara apabila merasa dirugikan oleh pers. Sehinga media massa berperan penting dalam mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam agenda publik serta menumbuhkan kesadaran dan pemahaman dari persoalan publik hingga persoalan politik. . Oleh karena itu, peran media massa terutama internet dapat menunjang perkembangan demokrasi di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun