Homesick merupakan perasaan stress atau kecemasan yang disebabkan akibat terpisah dari lingkungan sebelumnya. Saat ini virus covid'19 sudah mulai mereda, banyak perguruan tinggi yang sudah melakukan perkulian tatap muka/offline, mau tidak mau harus melepaskan diri dari kebiasaan lama di lingkungan yang sebelumnya. dari munculnya virus covid'19 ini perguruan tinggi dilakukan pembelajaran secara daring selama 2 tahun, tentunya banyak mahasiswa/mahasiswi yang merantau, Kangen makanan rumah, orang tua, atau teman-teman bisa bikin kesepian, sedih, hingga meneteskan air mata. Mungkin saat awal awal pindah masih semua hal baru bikin antusias seperti lingkungan baru,teman baru dan juga gaya hidup yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tapi itu semua bisa berubah dan mulai kangen dengan suasana di rumah, karena akan merasa sangat kehilangan rutinitas yang sebelumnya. Itu semua disebabkan karena lingkungan yang kurang nyaman yang menyebabkan kita yang merantau merindukan kampung halaman, apalagi seperti seorang introvert tidak mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Salah satu yang diakibatkan ketika mengalami homesick yaitu mudah stress dan juga kurangnya nafsu makan. Perasaaan homesick yang paling memberatkan itu bagi mahasiswa/mahasiswi yang sebelumnya tidak pernah tinggal jauh dari keluarganya, tetapi mau tidak mau kita sebagai mahasiswa/mahasiswi harus merantau demi pendidikan. Dan juga pengetahuan kita tentang tempat baru itu masih terbatas sehingga timbullah perasaan perasaan negatif. Mengurung diri di kamar tidak akan menghilangkan homesick tetapi akan membuat bertambah parah, maka dari itu keluarlah dari kamar dan berbaurlah dengan yang lain.
Biasanya cara mengatasi homesick yaitu dengan cara mencari kesibukan yang positif, contohnya yaitu mengikuti kegiatan seperti kepanitiaan,ukm dengan ikut kepanitiaan pasti banyak kegiatan yang menyebabkan kita lupa kalau kangen dengan rumah dan juga bisa meningkatkan sofkill dan hardskill. Dan juga bisa diatasi dengan cara curhat ke sesama perantau, bisa teman yang dari daerah yang sama, ceritakanlah perasaan itu kepada sesama perantau dan juga ingat bukan cuma kita yang merantau, banyak di luar sana yang juga merantau merindukan rumah mereka. Yang terakhir bisa diatasi dengan sering sering menghubungi orang tua, menjaga komunikasi dengan orang tua itu juga sangat perlu apalagi jika jarak benar benar jauh. Menjalin komunikasi dengan orang tua bisa melalui video call.
"Sejauh apapun kamu pergi, kamu akan selalu punya tempat untuk pulang yaitu keluarga. Seorang perantau hanya pergi untuk kembali dan membuktikan kepada mereka bahwa kita bisa pulang dengan keadaan yang berbeda." -anonim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H