Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk dapat meningkatkan pendapatan total atau pendapatan perkapita dengan cara memperhitungkan adanya pertumbuhan penduduk di suatu negara, serta kebijakan pembangunan untuk menggerakkan seluruh sektor perekonomian secara maksimal agar mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam bentuk peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) di setiap tahunnya.Â
Pembangunan ekonomi memiliki dampak positif antara lain dapat meningkatkan produktifitas  suatu daerah yaitu dengan adanya peningkatan produk barang dan jasa, serta memberikan kemudahan dalam melakukan aktivitas jual beli dan sarana transportasi pada satu wilayah dengan wilayah yang lain, perekonomian stabil dan distribusi pendapatan dapat merata. Namun jika pembangunan ekonomi tidak dengan disertai gaya hidup yang baik maka akan dapat merubah gaya hidup masyarakat mejadi konsumtif dan individualis.
Manfaat dengan adanya pembangunan ekonomi yaitu perekonomian pada masyarakat semakin bertambah karena adanya pembangunan ekonomi dapat menambah kesempatan untuk memiliki kesempatan yang lebih besar dalam menguasai alam sekitarnya.Â
Prinsip pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah ditentukan oleh adanya industri populasi yang cenderung hanya akan menarik modal dari daerah sekitar karena keuntungan pada lokasi tersebut dan memungkinkan backwash effect akan menjadi lebih kuat dari spread effect yang ditandai dengan adanya penyerapan ekonomi ke pusat-pusat pertumbuhan wilayah di daerah tersebut.Â
Jika tidak dilakukan sebuah intervasi dari mekanisme pasar maka pertumbuhan ekonomi akan terus menimbulkan pertumbuhan wilayah yang timpang. Spead effect dan backwash effect merupakan adanya kesenjangan dalam pembangunan ekonomi, yaitu biasanya pada kegiatan ekonomi yang berupa perdagangan, industri dan yang lainnya yang dapat menimbulkan kedua efek tersebut.
Jinghan (1990) menyatakan bahwa ketimpangan regional pada suatu negara berdasar pada non ekonomi, ketimpangan berkaitan dengan sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif laba pada motif inilah yang mendorong pembangunan hanya terpusat pada wilayah yang memiliki laba yang lebih tinggi sedangkan wilayah lainnya akan ditinggalkan.Â
Pertumbuhan pada suatu wilayah dapat mempengaruhi wilayah di sekitarnya melalui dampak balik atau yang sering disebut dengan backwash effect, Â seperti jika terjadi pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah akan mengakibatkan terjadinya perpindahan sumber daya baik secara tenaga maupun modal dari wilayah sekitar sehingga wilayah yang lebih maju karena pertumbuhan ekonomi akan semakin maju sedangkan wilayah yang tertinggal akan semakin tertinggal.
Back wash effect adalah sebuah kondisi yang di mana aliran penduduk modal serta barang dan jasa pada wilayah maju ke wilayah yang tertinggal begitu sebaliknya menguntungkan wilayah maju serta menekan kegiatan ekonomi yang ada di wilayah tertinggal.Â
Backwash effect biasanya terjadi pada negara-negara yang berkembang dan terus melakukan pembangunan akan tetapi pembangunan tersebut tidak dilakukan secara merata atau hanya pada wilayah tertentu sehingga terjadinya kesenjangan antara wilayah maju dan wilayah yang tertinggal.Â
Biasanya dampak backwash effect terjadi pada daerah yang tepatnya jauh dari pusat pertumbuhan kota sehingga pengaruh akan pembangunan ekonomi akan berfokus pada pengembangan kewirausahaan di daerah perkotaan.
Suatu dampak dari adanya kemajuan pembangunan yaitu adalah munculnya backwash effect. Back wash effect merupakan fenomena yang memunculkan dampak negatif di mana wilayah di sekitar mengalami hambatan pembangunan menjadi lebih buruk akibat pembangunan yang terjadi dapat dikarenakan oleh adanya sumber daya manusia ke kota lebih maju pembangunannya akhirnya munculah pemukiman kumuh akibat arus perpindahan penduduk yang tinggi ke arah kota dan juga terjadinya kesenjangan sosial di daerah lain di sekitar kota.Â