Tertarik sekali waktu lihat postingan di instagram Wisata Kreatif Jakarta dan Kotekasiana tentang sailing tour di atas kapal perang TNI-AL, oleh karena itu langsung saja ikut mendaftar dan alhamdulillah terpilih.
Kebetulan pada tahun 2016 saya juga pernah ikut event dari komunitas Click berkeliling di dalam Kapal Kelud yang pastinya dalamnya berbeda dengan kapal yang akan saya naiki.
Nah kali ini saya pergi bersama komunitas Kotekasiana yg terpilih melalui event giveaway Wisata Kreatif Jakarta.
Sabtu, 31 Agustus 2024 berangkat dari rumah sebelum matahari terbit agar sampai di lokasi tepat pada waktunya. Untungnya ini bukan pertama kalinya saya mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok jadi sudah ada estimasi waktu lama perjalanan dan bagaimana cara naik transportasi umum kesana, ya tentu saja yang termudah adalah dengan naik Commuter Line sampai Stasiun Tanjung Priok yang dilanjutkan dengan ojek online. Dari pintu masuk ke terminal penumpang cukup jauh, jadi harus siapkan e-money untuk tap-in agar bisa diantarkan ke dalam.
Setibanya di lokasi langsung terlihat kapal berwarna putih dengan lambang red cross (palang merah) dan tertulis nomor lambung 992 yang bersandar dengan gagahnya dan saya langsung mencari teman- teman rombongan dari Kotekasiana dan WKJ.
Deklarasi Gerakan Nasional Penguatan Pancasila
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama TNI-AL dan GNPP berupaya menguatkan pemahaman tentang Pancasila kepada generasi muda agar selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan dan menjadi panduan dalam menghadapi tantangan baru dalam memahami dan mengatasi perpecahan internal, baik dalam politik, nilai-nilai sosial, maupun lingkungan digital. Tentu saja harapan yang sama terhadap pemerintah agar selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menyelenggarakan kebijakan pemerintahan.
Deklarasi Gerakan Nasional Penguatan Pancasila (GNPP) pada Gen Z dan Milenial sebagai kegiatan utama dari sailing tour ini dihadiri oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Pangkoarmada I Laksda TNI Yoos Suryono, Ketua Umum GNPP Sri Mulyani, dan Ketua Komisi Kejaksaan Pujiyono Suwadi di geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 serta dihadiri oleh 1000 peserta yang berasal dari komunitas, mahasiswa, pelajar, dan organisasi kepemudaan.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992
Sambil mendengarkan paparan materi sosialisasi Pancasila, kami diajak berlayar di Teluk Jakarta.
Kenalan dengan kapal bantu rumah sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang merupakan kapal rumah sakit pertama buatan PT PAL Indonesia. Nama kapal ini diambil dari tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang merupakan Ketua BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Beberapa bulan yang lalu, kapal ini telah menjalankan misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza, Palestina dengan kurang lebih 53 hari pelayaran. Misi tersebut dapat menjadi contoh penerapan nilai Pancasila sila ke-2 'kemanusiaan yang adil dan beradab'.
Setelah acara sosialisasi, kami dikagetkan dengan suara tembakan yang bertubi-tubi dan penyanderaan peserta.
Namun hal itu ternyata bagian dari atraksi yang ditampilkan oleh prajurit TNI-AL. Menurut informasi dari tentara yang berdiri dekat saya, simulasi yang ditampilkan berdasarkan kisah nyata pembajakan kapal dan penyelamatan yang terjadi di Somalia.
Setelah kurang lebih 3 jam berlayar, sebelum turun kapal kami diperbolehkan untuk ship tour melihat fasilitas apa saja yang ada di kapal.
Fasiltas kesehatan yang dimiliki KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat setara dengan rumah sakit tipe C yang memiliki fasilitas pemeriksaan penunjang radiologi, laboratorium, ruang operasi, ruang bersalin & bayi, hcu, icu, igd, poliklinik, ruang jenazah, ambulance boat, serta helikopter.
Dengan fasilitas yang cukup tersebut, kapal bantu rumah sakit berperan penting dalam pelayanan kesehatan mobile, mengingat Indonesia adalah sebuah negara kepulauan.
Seru banget sih pengalaman berlayar ini sekaligus healing tipis-tipis ya.
Kalau bisa saya ingin sekali ikut berlayar menjadi sukarelawan ketika menjalankan misi bantuan dukungan medis di wilayah Indonesia maupun luar negeri.
Jalesveva Jayamahe
Salam Pancasila
@silvisshi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H