![Saya dan teman-teman memunguti sampah plastik yang berceceran di area pantai - dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/22/2-5ab3719cbde575561f4f6bc5.jpg?t=o&v=555)
Saat itu, di pantai tersebut memang kondisinya minim tempat sampah. Hal ini perlu mendapat perhatian pengelola wisata pantai dengan setidaknya menyiapkan tempat sampah yang tersebar di beberapa titik. Namun begitu, untuk pengunjungnya juga ketika tidak menemukan tempat sampah seharusnya tidak membuangnya sembarangan, bisa disimpan terlebih dahulu sampai menemukan tempat sampah atau jika tidak menemukan ya mau tidak mau sampahnya harus dibawa pulang kembali.Â
Ini tidak hanya berlaku di pantai saja, tapi juga di seluruh tempat wisata termasuk untuk pendaki-pendaki gunung. Pernah saya temui ketika mendaki bukit Sikunir dan menunggu munculnya sunrise, biasanya wisatawan sudah menyiapkan selembar kertas untuk ditulis pesan dari atas bukit.Â
Dan ketika sunrise sudah terlihat dan matahari sudah mulai menyinari bumi, terlihat juga sampah-sampah kertas yang ditinggalkan oleh pemiliknya termasuk botol-botol plastik bekas minuman. Ketika melihatnya, ini cukup membuat geram, mereka tidak bertanggung jawab terhadap sampah yang dibawanya. Setelah mendapat suguhan pemandangan alam yang indah, gambar yang diabadikan dalam foto mereka langsung pergi begitu saja.
![Bawa pulang kembali sampah yang kalian bawa jika tidak menemukan tempat sampah - dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/22/3-5ab3739ccf01b46789365f32.jpg?t=o&v=555)
Saya pernah menegur orang yang sedang mengantri masuk untuk nonton konser karena dia dengan santainya membuang bungkus permen sembarangan padahal tempat sampah ada di belakangnya persis. Hal yang kelihatannya sangat sepele tapi akan membentuk kebiasaan orang tersebut jika tidak diingatkan.
Sudahkah Anda mendengar tentang plogging ? Saya sendiri belum terlalu lama mendengar istilah ini. Jadi plogging ini merupakan tren gaya hidup baru yang diperkenalkan awalnya di negara Swedia dan saat ini sudah ditiru oleh masyarakat di negara lain. Plogging sendiri merupakan gabungan dari jogging dan plocka upp (bahasa Swedia) yang artinya mengambil sampah, sehingga ide plogging ini yaitu kegiatan mengambil sampah sambil berlari (theguardian.com).
![Kantong plastik hitam yang terisi dengan sampah plastik yang dibuang sembarangan - dokpri-](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/22/dy4kdhou0aampc5-5ab37c28dcad5b0665250f14.jpg?t=o&v=555)
Biasanya mereka melakukan olahraga sambil memungut sampah ketika berolahraga di area Car Free Day. Nah kalau saya melakukan plogging di area GOR biasa tempat saya berolahraga dan jalanan sekitar rumah saja.
Edukasi kepada adik-adik di SMP Negeri 133 Jakarta