Pasar Klewer di kota Solo memang sudah sangat terkenal, baik bagi warga Solo sendiri maupun bagi masyarakat di luar kota Solo. Pasar Klewer juga sebagai objek wisata di Kota Solo tempat kesenian asli yang terkenal sebagai kota budaya dan kota wisata. Sangat strategis lokasinya berdekatan dengan perkampungan batik Lawiyan, dan berjarak kira-kira 500 mtr dari benteng Vasternburg, 1 km dari Pasar Gede, 2 km dari Pasar Triwindu, Museum Batik , 3 km dari Taman Sriwedari, Stadion Sriwedari, Museum Radyapustaka, loji gandrung atau tepatnya Pasar Klewer berdekatan dengan Keraton Kasunanan terletak di sebelah selatan Masjid Agung.
Pasar Klewer berada disebelah barat gapura Kraton Kasunanan Surakarta. Di area Pasar Klewer memiliki langgam bangunan yang bernuansakan " Budaya Jawa Keraton ". Yang jelas terlihat bentuk gapuranya yang dibangun oleh Pakubuwono X.
Pasar Klewer sebagai sentra grosir kain batik ini juga menyediakan berbagai macam motif dan jenis batik, diantaranya batik tulis motif Solo, batik cap dan motif - motif lainnya. Ada juga berbagai jenis batik Solo, seperti batik asli Solo, batik antik Keraton Surakarta, daster batik Solo.
Selain Batik Solo ada juga Batik Yogyakarta, Batik Pekalongan, Batik Banyumas, Batik Madura, Batik Betawi, Batik Bali dll.
Di pasar ini juga menyediakan kain batik untuk baju, sprei, sarung bantal, tas, dan berbagai asesoris lainnya yang bertemakan batik.
Pada waktu itu sebelum terjadi musibah kebakaran setiap harinya Pasar Klewer tidak pernah sepi dari pengunjung. Banyak wisatawan asing berkunjung kesana, selain tempatnya grosir batik pasar Klewer banyak kuliner di sekitarnya.
Di sekitar pasar klewer dan sepanjang pinggiran jalan Rajiman, jalan Gatot Subroto,jalan Slamet Riyadi banyak pedagang makanan yang menawarkan berbagai macam kuliner khas daerah Solo.
Kota Solo termasuk surganya jajanan bagi pecinta wisata kuliner. Sebut saja Sate Ayam Buntel khas solo, Gudek Sambel Goreng Cakar, Timlo Solo, Sambel Tumpang,Tepong Ayam, Tengkleng, Gule Kambing, Tongseng Kambing Muda, Bistik, Nasi Liwet, Cabuk Rambak,Pecel Gagak Sipat, Es Dawet, Tahu kupat,Hiek Angkringan, Brem , Ampyang, Intip Goreng, Paru-paru, Serabi, Getuk Lindri, hingga Godril dan masih banyak lagi.
Hal tersebut juga menjadi daya tarik para Wisatawan untuk datang ke Pasar Klewer dan kota Solo.
Para pengunjung pasar Klewer  dapat menikmati wisata belanja, serta wisata sejarah di kawasan tersebut. Itulah mengapa Pasar Klewer mempunyai daya tarik wisata di Kota Solo bagi para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.Â
Di Kota Solo sendiri telah banyak pelaku seni budaya dilahirkan seperti Ronggowarsito, Gesang, Basuki Abdulah, WS Rendra, Kusumo Tenoyo, Srimulat, dari jaman kerajaan seperti Kerajaan Pajang Joko Tingkir, Aryo Penangsang hingga Mangkunegaran, Pakualaman dan keberadaan Museum Radyapustaka dimana tempat menyimpan banyak warisan sejarah seperti pusaka keris Nogososro Sabuk Inten disimpan di kota ini.
Kota Solo dimana kesenian dan tari-tarian dilahirkan dari wayang orang, wayang kulit hingga keroncong, langgam karawitan.
Jadi bagaimana mungkin membangun di kota ini tanpa ada sentuhan seni budaya.
Sebaiknya pembangunan Pasar Klewer lebih disesuaikan dengan budaya masyarakat sekitar yang cenderung berbudaya jawa klasik.
Â
Dengan melihat rencana gambar pembangunan Pasar Klewer yang terpampang di seputaran area, sungguh kami sangat kwatir, akan terjadinya penyimpangan gaya arsitekturnya.
Semoga saja pembangunan Pasar Klewer Solo Paska kebakaran 2014. Tidak salah gaya /kostum , tidak gagal Paham Budaya, tidak gagap seni, apalagi jadi mal praktek hanya dijadikan bancakkan para pengelola. Yang harus tetap dijaga Pasar Klewer tidak kehilangan Roh Kebudayaan di Tempat Kesenian Asli dilahirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H