Mohon tunggu...
Silvester Detianus Gea
Silvester Detianus Gea Mohon Tunggu... Penulis - "Menulis untuk mengingat, merawat, dan mengabadikan." [Silvester D. Gea]
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (YAKOMINDO, 2017), Menulis buku berjudul "Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias" (YAKOMINDO, 2018). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com (2018-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Basoeki Abdullah

16 Juni 2019   22:34 Diperbarui: 16 Juni 2019   22:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basoeki Abdullah atau akrab dipanggil pak Bas adalah seorang seniman kenamaan Indonesia. Ia lahir pada 27 Januari 1915. Ayahnya bernama Abdullah Suryosubroto dan ibunya Raden Ayu Sukarsih. Basoeki memilih menjadi Katolik pada usia 18 tahun. Ia dibaptis dengan nama baptis Fransiskus Xaverius. Basoeki menjadi seorang Katolik terkait dengan peristiwa yang ia alami. Kala itu Basoeki pernah terkena sakit tifus.

Ketika ia sakit itu, ia melukis figur Yesus Kristus pada selembar kertas. Setelah ia menggambar seorang lelaki dengan janggut putih yang dipercayainya sebagai Tuhan Yesus, ia sembuh dari penyakitnya. Basoeki sendiri pernah mencantumkan nama baptisnya pada beberapa karyanya. Bahkan Museum Basoeki Abdullah menyimpan dua koleksi lukisan yang ditandatangani dengan inisial FX (Fransiskus Xaverius).

Kini bekas kamarnya di rumah yang terletak di Jalan Keuangan Raya 19, Jakarta tetap dipertahankan. Di dalamnya ada Alkitab, buku-buku Katolik, Salib besar di dinding dan tempat tidur ada dua repro mozaik Yesus. Rumah tersebut dijadikan sebagai Museum Basoeki Abdullah. Basoeki Abdullah meninggal dunia pada 5 November 1993. Kematian Basoeki Abdullah cukup tragis. Ia dibunuh oleh pencuri yang hendak menjarah koleksi arloginya.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun