Berita tentang yang mengatakan bahwa Paus Fransiskus terkena virus Corona tersebar beberapa hari lalu. Media Tempo adalah salah satu media yang memuat berita tersebut. Banyak masyarakat terkejut terutama umat Katolik. Sebagian lainnya malah menyampaikan sumpah serapah terhadap Paus. Tidak ada yang protes dan kritis, meskipun berita itu adalah Hoax.
Beberapa hari kemudian, informasi dari dai Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membantah berita yang mengatakan Paus terkena Virus Corona. Selain itu, Media Kompas pun menerbitkan berita yang berisi klarifikasi terhadap 'tuduhan' bahwa Paus terkena Virus Corona. Informasi dari Keminfo dan Kompas jelas menunjukkan bahwa Media Tempo memuat berita bohong alias Hoax.
Khalayak terkejut, karena selama ini media Tempo dianggap media yang terpercaya. Namun, kenyataannya berita Hoax pun dapat lolos redaksi dan dipublikasikan. Banyak orang mencela kecerobohan bagian redaksi dari media Tempo yang meloloskan berita yang tidak punya sumber tersebut. Melihat situasi yang terjadi, media Tempo sekitar hari Minggu 1 Maret 2020 mencabut atau menghapus berita yang berisi tentang 'tuduhan' bahwa Paus Fransiskus terkena virus Corona.
Entah siapa yang memuat berita tanpa sumber itu? Dan entah apa tujuan mereka? Mungkinkah tujuan mereka agar Presiden Joko Widodo menunda pertemuan dengan Paus yang telah beredar di berbagai media beberapa bulan terakhir?. Mungkinkah ada wartawan yang teledor atau termasuk kelompok yang suka menyebarkan hoax? Entah apa motivasi mereka, yang jelas berita yang disampaikan itu jelas meresahkan.
Media sekaliber Tempo menyebarkan berita tanpa sumber yang valid mencerminkan betapa sulitnya memperoleh berita akurat pada masa kini. Media mana lagi yang harus dipercaya? Media Tempo harus minta maaf kepada khalayak secara terbuka terutama Umat Katolik pada khususnya. Karena media Tempo telah melakukan tindakan 'kurang menyenangkan atau menuduh' bahwa pemimpin umat Katolik sedunia terkena virus Corona. Lebih dari itu, media Tempo sebaiknya memecat jurnalis yang teledor dan memuat berita bohong alias Hoax. Tujuannya agar kepercayaan masyarakat kepada media Tempo kembali seperti semula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H