Perkembangan teknologi yang semakin hari kian dinamis, tidak dapat dipungkiri akibat dari dampak pemenuhan masyarakat akan kebutuhan berita atau informasi, sehingga teknologi berperan aktif menyediakan kebutuhan masyarakat tersebut melalui kecanggihan yang dihadirkan.
Media mainstream (mainstream media/MSM) atau juga dapat disebut dengan istilah media arus utama merupakan sebutan yang digunakan secara kolektif untuk menunjuk sejumlah besar media berita massa yang mampu mempengaruhi sejumlah besar khalayak, serta merefleksikan dan pembentukan pemikiran yang ada.
Kebalikan dari media mainstream, media alternatif berisi konten - konten beserta pemikiran yang jauh dari pandangan sumber - sumber arus utama (Chomsky, 1997). Dapat disimpulkan bahwa media mainstream  adalah media massa (baik cetak maupun elektronik) yang kedudukannya masih diperhitungkan dalam konteks konsumsi masyarakat akan pemenuhan informasi, sehingga pola pikir masyarakat dapat diarahkan.
New media sendiri menurut McQuail (1987: 16) diartikan sebagai perangkat teknologi elektronik yang memiliki perbedaan dalam hal penggunaannya. Media elektronik yang baru ini mengandung beberapa cakupan sistem teknologi yang menjadi satu komponen, yaitu: sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur), dan sistem pengendalian.
Mudahnya, media baru merupakan teknologi komunikasi digital yang tersambung atau memiliki akses pada jaringan internet, adanya media baru juga akibat dari konvergensi teknologi.
Realitas Media di Tengah Masyarakat
Semakin hari tampaknya media mainstream kian tergerus eksistensinya, meski tidak dapat dipungkiri beberapa kalangan masyarakat khususnya generasi baby boomers masih menjadikan media massa cetak beserta media elektronik (radio dan televisi) sebagai pemenuhan akan informasi dan juga hiburan yang utama.
Di bawah generasi baby boomers, media arus utama tampak sebagai hal yang asing dan tabu, terutama media cetak, mereka lebih mengandalkan akses jaringan internet sebagai sarana mendapatkan informasi dan hiburan, bahkan dapat dibilang internet bagi mereka mampu menjangkau segala aspek kehidupan, sehingga media arus utama (cetak dan elektronik) adalah cara kuno untuk mendapatkan informasi.
Hal tersebut sesuai dengan survei yang telah dilakukan oleh tirto.id di tahun 2014 kepada responden yang dikhususkan kepada generasi z, mengenai sumber berita dan informasi yang diperoleh, dan hasilnya 14,4 persen yang menjawab televisi sebagai sumber akses utama informasi. Sedangkan 83,6 persen memperoleh informasi dari internet, dan hanya 1,7 persen yang membaca koran.
Memang, ketersediaan akses dan keterjangkauan internet sebagai sumber berita dan informasi menjadi alasan utama mengapa kini banyak orang mulai beralih ke new media, selain itu berita dan informasi yang aktual menjadi keunggulan yang tidak dapat terelakkan lagi dari media massa manapun.