**** Tak Digusur Dan Tenang Cari ‘Makan’
Benarkah Pedagang Pasar Pagi Dukung Hulman?
SIANTAR, JAM 11.15 WIB
Tak pernah digusur dan tenang mencari ‘makan’. Benarkah pedagang pasar pagi dan pedagang lainnya di kawasan Parluasan mendukung Hulman Sitorus kembali jadi Walikota?
Berdasarkan penelusuran ke lokasi tersebut, Sabtu (31/1) mulai sekira jam 11.15 wib. Sejumlah pedagang memang mengaku tenang mencari ‘makan’ pada pemerintahan yang di pimpin Hulman Sitorus.
Tidak seperti pada rezim pemerintahan Walikota Siantar Periode 2004-2009, RE Siahaan. Seperti diungkapkan salah seorang pedagang, Boru Siregar yang mengaku sudah 10 tahun berjualan di lokasi yang kerap disebut rawan macet itu.
“Hurang huantusi do i (Kurang tahunya aku itu,red),” ujar ibu warga Jalan Tanjung Pinggir Bukit Maratur Kelurahan Pondok Sayur itu, ketika disodori pertanyaan, ‘Apakah dirinya akan memilih Hulman kembali menjadi Walikota, karena tidak pernah melakukan penggusuran?’.
“Molo pribadiku, tabo do memang, beda hian tikki si RE, holan di gusur do hami, harugian nami godang. Bah molo boi do dijamin dang digusur hami sian on, pillit on ku doi (Kalo pribadiku, enaknya memang, beda kali waktu si RE, seringkali digusur kami, kerugian kami banyak. Bah kalo bisa dijamin kami tak digusur dari sini, kupilihnya itu,red),” cecarnya lebih lanjut.
Ibu pedagang sayur-sayuran, yang suaminya bermarga Nababan itu, menceritakan bahwa dirinya terpaksa berjualan di pinggir jalan, karena tak mampu membeli ataupun menyewa kios untuk tempatnya berjualan agar bisa menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Sian on do akka gellengku mangan, sikkola sampe tu namangoli. Jadi molo sai digusur do, sian dia ma hami mangan (Dari sininya anak-anakku makan, sekolah sampai kemudian menikah. Jadi, kalo selalunya digusur, darimanalah kami makan,red),” cetusnya.
Selanjutnya, Boru Purba yang sudah 14 tahun berjualan di lokasi itu, saat disuguhi pertanyaan yang sama, ‘Apakah dirinya akan memilih Hulman kembali menjadi Walikota, karena tidak pernah melakukan penggusuran?’ juga mengaku tidak mengerti mengenai pemilihan walikota.
“Dang sahat hali-halikku tu si, dang tarjawab ahu i, ise pe taho walikota dang pilih bulu di ahu i (Gak sampai perkalian ke situ, gak bias terjawabku itu, siapapun walikota gak pilih buluh samaku itu,red). Siapapun dia, yang penting kami tenang cari makan disini, aman,” cecar pedagang pisang dan ubi kayu warga Jalan Singosari itu dalam bahasa ‘campur-campur’.
Pedagang lainnya, S Sitohang ketika dilontari pertanyaan yang sama, ‘Apakah dirinya akan memilih Hulman kembali menjadi Walikota, karena tidak pernah melakukan penggusuran?’ mengaku belum dapat memastikan siapa calon walikota yang akan dipilihnya.