Mohon tunggu...
Budhy Santoso
Budhy Santoso Mohon Tunggu... -

Seseorang yang sedang menempuh studi di UNIKA Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

E-Sports, Game Online Menjadi Olahraga

3 Oktober 2014   14:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412296529406284959

Perkembangan internet di Indonesia maupun di dunia saat ini bertumbuh sangat pesat. Sekarang hampir disetiap daerah yang kita kunjungi minimal ada yang menyediakan internet, baik itu Warnet, WiFi dan yang lainnya. Tidak heran mengapa akhirnya kita semua sangat bergantung pada Internet. Internet menyediakan berbagai informasi, bisa untuk mencari data, berkirim pesan, surat ataupun berkomunikasi. Semua hal tersebut terasa lebih mudah, dan hampir setiap hari kita bersentuhan dengan internet.

Melihat hal ini industri kreatif game pun memanfaatkannya dengan menciptakan game-game yang bisa dimainkan dari berbagai tempat tidak hanya oleh kita sendiri, kita juga bisa berinteraksi dan tersambung dengan orang lain, baik lewat PC maupun Smartphone asalkan kita punya jaringan internet. Nah Game yang bisa tersambung inilah yang kita sebut Game Online. Tidak sedikit game-game yang ada kita jadikan sebagai tempat persaingan, bisa bersaing skor, level ataupun yang lainnya. Game online juga sama, ada ajang kompetisi dalam negeri bahkan sampai luar negeri yang sekarang ini disebut sebagai E-Sports (Electronic Sports)

E-Sports sendiri sekarang ini telah diakui sebagai sebuah olahraga dibeberapa Negara seperti Korea Selatan, Amerika, Indonesia dan Negara-negara di Eropa. Para gamers yang berprestasi akan diakui Negara sebagai Atlet Profesional. Di Indonesia secara khusus E-Sports mulai diakui sejak tanggal 24 Juni 2014 kemarin, dimana E-Sports akan ada dibawah institusi FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia). FORMI sendiri adalah Institusi resmi dibawah KEMENPORA. Asosiasi resmi E-Sports Indonesia dinamakan IeSPA (Indonesian e-Sports Association). IeSPA sendiri telah diakui oleh IeSF asosiasi E-Sports dari luar negeri.

Sebagai Negara pertama yang mendukung E-Sports, Korea Selatan tentu saja sangat pesat perkembangannya dibandingkan Negara lain, sampai-sampai adanya sekolah game online di Korea Selatan tepatnya di Universitas Chung-Ang yang mulai menerima Gamers beprestasi di Universitas mereka dan memasukkannya kedalam bagian Olahraga. mungkin tidak ya di Indonesia dibuat sekolah gaming seperti ini?

Melihat adanya E-Sports, terbayang tidak bahwa Game Online menjadi olahraga bahkan bisa mengharumkan nama bangsa? Olahraga yang dipegang oleh E-Sports bukanlah olahraga fisik seperti Sepakbola dan yang lainnya. E-sports lebih condong kepada Mind Sports atau olahraga pikiran. Hal yang ditonjolkan yaitu konsentrasi (Concentration), kerjasama tim (Teamwork), pengambilan keputusan yang cepat dan tepat (Good and Fast Decision Making), pemahaman taktik (Tactical Understanding), ketenangan (Calmness), dan yang terakhir adalah mentalitas (Mentality). Semua hal tersebut dibutuhkan jika ingin menjadi pemain yang professional.

Indonesia sendiri punya prestasi di bidang E-Sports, beberapa prestasi yang dicapai adalah, Indonesia pernah menjadi Juara ke-2 kompetisi tahunan Microsoft, Imagine Cup (2014). Selain itu juga ada tim XcN CMStorm dari game CrossFire Indonesia yang menempati juara 6 sedunia dari CrossFire Stars Season 2 1stQuarter (2014) di China, sedangkan pada 2ndQuarter team Indonesia akan diwakili oleh tim Warfare yang akan bertanding 5-7 Desember 2014 di Korea Selatan. Ada juga Indonesia berhasil menjadi Juara 1 dan 3 untuk PointBlank International Championship (2012) yang saat itu pertandingan diselenggarakan di Bandung. Dari Game Counter Strike Online World Championship Indonesia meraih posisi ke 4 di Korea Selatan, serta juara 1 Asian Cyber Games 2013 (CS:GO) oleh team NXL Gaming. Sangat baik bukan prestasi mereka di dunia?

Selain punya sisi baik, tentu saja E-Sports punya sisi buruknya. Sisi buruk E-Sports sendiri tidak berbeda jauh dengan game online. Pertama Tentunya hal ini bisa menambah keadiktifan seorang pemain terhadap game tersebut. Kedua, mungkin akan tumbuh ambisi besar untuk menang didalam game sehingga melupakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah. Hal ini sangat memungkinkan karena seseorang sangat ingin menjadi gamer professional sehingga sangat tekun berlatih tapi melupakan tugasnya. Ketiga adalah kemungkinan disebut sebagai orang yang anti sosial atau tidak bisa bergaul karena terlalu sering berada di dunia maya atau di depan komputer. Keempat kemungkinan bahwa orang yang bermain game emosinya menjadi tidak terkontrol, dampak dari kekalahan atau gagalnya player memenangkan sebuah turney (turnamen) bisa membuat stress, frustasi, bahkan depresi sehingga menjadi orang yang lepas kendali dalam hal emosi, hal yang sangat kecil bisa menjadi masalah besar, sehingga sangat tidak disukai orang-orang dan berkaitan dengan faktor ketiga

Untuk menyikapi hal ini perlu adanya kerjasama, tidak hanya antara para gamers dengan orang tua, hal ini juga memungkinkan pemerintah untuk turut bertindak. Seperti yang diketahui bahwa E-Sports sudah diakui secara resmi maka pemerintah bisa membuat peraturan-peraturan sebelum seorang gamers masuk kedalam keanggotaan E-Sports dan menjadi seorang gamers professional.

Game online tidak selalu berdampak buruk, tetapi Game Online selama ini selalu ditonjolkan sisi buruknya saja, tidak pernah ditonjolkan sisi baik seperti yang ada diatas. Seperti contoh salah satu program televisi yang mengatakan membahas kedua sisi justru malah menampilkan keburukan saja, tidak menampilkan kebaikan. Hasilnya? Banyak orang tua yang "Men-cap" game online menjadi perusak moral bangsa. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena nilai kebaikan didalam game tetap ada namun lebih diberikan secara inplisit. Dengan adanya E-Sports maka nilai eksplisit menjadi lebih terlihat, semoga orang tua dapat menyadari hal ini. Cara paling tepat untuk mengurangi dampak buruk yang diberikan adalah mendampingi dan mengimbangi permainan dengan dunia nyata oleh orang tua atau keluarga kepada sang gamers itu sendiri.

Jadi, apakah anda siap dengan kedatanganE-Sports?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun