Mohon tunggu...
Silva Silvana
Silva Silvana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hello World !

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Revolusi Teknologi dalam Demokrasi dan Politik

29 Desember 2023   10:22 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

PEMBAHASAN

  • Pengaruh Demokrasi dan Internet

            (Dewi & Widyawati, 2021) menjelaskan bahwa Dalam era digital, internet dan teknologi informasi telah memengaruhi dinamika demokrasi dan politik di Indonesia. Internet memungkinkan partisipasi masyarakat dalam proses politik, meningkatkan transparansi dalam mengawasi kinerja pemerintahan, memberikan akses pada informasi, dan memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis. Internet juga memungkinkan berbagai informasi politik, sosialisasi politik, kampanye politik, hingga protes politik dapat dipublikasikan dan dipertukarkan dengan waktu yang lebih cepat. Internet juga memungkinkan partisipasi politik tanpa harus hadir secara fisik dalam debat terbuka politisi atau demonstrasi di jalan.

Internet atau media digital memiliki potensi untuk meningkatkan komunikasi publik dan memperkaya demokrasi. Internet juga digunakan oleh sekelompok kecil aktivis yang memiliki komitmen terhadap demokratisasi sebagai media komunikasi yang relatif aman dari sensor, untuk berkomunikasi dengan kelompok mereka ataupun dengan kelompok-kelompok lain, baik di dalam maupun di luar negeri. Internet diharapkan dapat memperluas partisipasi politik di tingkat akar rumput dan memperkuat komunitas politik lokal. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru, seperti disrupsi politik dan penyebaran berita bohong. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana perkembangan teknologi memengaruhi dinamika demokrasi dan politik, serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut (Fatah, 2019).

  • Manfaat Internet dalam Demokrasi

            Internet bermanfaat dalam meningkatkan akses ke informasi. Internet memungkinkan masyarakat akses informasi lebih luas tentang kandidat, partai, dan isu-isu politik, sehingga memungkinkan mereka untuk memprakiraan pendapat dan membuat keputusan yang lebih informatif. Internet bermanfaat dalam mendorong komunikasi dan diskusi yang memungkinkan masyarakat dapat berbicara dan berdiskusi dengan orang lain mengenai isu-isu politik, ideologi, dan kandidat. Internet membantu masyarakat mengawasi kinerja pemerintah dan mengevaluasi kualitas pelatihan politik. Internet memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik tanpa harus hadir secara fisik, seperti melalui diskusi online, dukungan pilihan kandidat melalui media sosial, dan sosialisasi politik. Internet memungkinkan sekelompok kecil aktivis yang memiliki komitmen terhadap demokratisasi untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam ruang virtual, sehingga membangun komunitas politik yang lebih luas dan inklusif. Internet memungkinkan partai politik untuk menciptakan jangkauan yang lebih luas dan efektif dalam menjangkau pemilih, melalui media sosial, situs web, dan platform sosial media yang dikelola oleh partai (Allifiansyah, 2017).

  • Sejarah Perkembangan TIK dalam Politik Indonesia

Menurut (Prabowo & Gischa, 2020), pada abad ke-18, pencetakan pamflet dan materi politik lainnya menjadi populer. Pencetakan massal memungkinkan ide-ide politik dan pernyataan untuk dengan cepat mencapai khalayak yang lebih luas. Pada abad ke-19, muncul surat kabar membawa perubahan dramatis dalam cara berita politik disampaikan. Informasi dapat dicetak dan didistribusikan secara lebih teratur, menciptakan opini publik yang terinformasikan. Penemuan telegraf mempercepat pertukaran berita antar lokasi jauh. Ini membantu dalam melaporkan berita politik dan kejadian internasional dengan lebih cepat. Penyebaran radio dan televisi membawa politik langsung ke rumah-rumah warga negara. Pidato politik, debat, dan pemilihan umum dapat disiarkan secara langsung, menciptakan pengalaman politik yang lebih mendalam.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, kampanye politik mulai menggunakan televisi sebagai alat utama. Debat presiden yang disiarkan secara langsung dan iklan politik televisi menjadi elemen kunci dalam strategi kampanye. Perkembangan komputer dan internet mengubah cara politik dijalankan. Kampanye politik dapat menggunakan database untuk mengidentifikasi pemilih potensial, dan internet memberikan platform untuk partisipasi publik dan berbagi informasi politik. Kemunculan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram memberikan warga negara alat untuk berpartisipasi dalam diskusi politik, memobilisasi dukungan, dan menyampaikan pesan politik secara langsung. Penggunaan teknologi dalam pemantauan pemilu dan pelaksanaan demokrasi elektronik memungkinkan proses politik menjadi lebih transparan dan dapat diawasi. Teknologi realitas virtual dan augmented mulai digunakan dalam kampanye politik untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan mendalam.

Praktek komunikasi politik dilakukan oleh Soekarno, yang menggunakan slogan-slogan seperti "Pemimpin Besar Revolusi", "Ganyang Malaysia", dan "Nasakom" untuk memelihara popularitas. Kemampuan tulisan dan teknik orasinya mampu menjadikannya sebagai pemimpin terbaik.

Komunikasi politik berbeda dengan era Soekarno, di mana Suharto tidak sering mampu ke publik dan lebih berkaitan dengan ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan sebelumnya. Isu-isu seperti "bahaya laten komunis" dan "melaksanakan Pancasila dan UUD '45 secara murni dan konsekuen" memperkuat citra Suharto.

Demokrasi dan politik di Indonesia mengalami perubahan setelah Reformasi 1998. Kemerdekaan berpendapat dan demokrasi menjadi landasan bagi setiap orang untuk menyuarakan idenya, termasuk dalam bidang politik. Pengolahan citra, persuasi, dan retorika politik dilakukan dengan cukup baik oleh para aktor politik untuk memperoleh simpati rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun