"Selamat datang Dosen Program Pasca Sarjana Departemen Komunikasi FISIP UI." Serangkaian tulisan yang dipantulkan Infocus di sebuah layar terpampang bersahabat. Ucapan selamat datang ini berasal dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok 5 Maret 2014 lalu. Bisa dikatakan bahwa kunjungan ini adalah suatu silahturahmi bersejarah yang pernah terjadi antara dosen Pasca Sarjana Komunikasi UI dengan rekan-rekan di Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok.
Lalu, untuk apa acara ini diadakan?
Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, ada satu kalimat tanya yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman pembaca sekalian.
Â
Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata 'Bea Cukai'?
Hanya ada dua jawaban, image positif dan negatif.
Bagi anda yang sudah menaruh opini positif saya ucapkan terima kasih karena sudah berprasangka baik dengan salah satu instansi pemerintah terdepan yang satu ini. 'Terdepan'! Ya. Mengapa saya menggunakan kata ini? Hal ini dikarenakan, Bea Cukai-lah yang berada di garda terdepan untuk memutuskan masuk dan keluarnya barang di NKRI. Jika barang yang ingin masuk dianggap sebagai suatu ancaman atau dapat memberikan efek buruk bagi bangsa dan negara, Bea Cukai tak segan-segan untuk menolak tegas izin dari peredarannya barang-barang tersebut.
Nah, lalu bagaimana jika image yang terlanjur terbesit di benak kita adalah citra negatif?
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman pembaca. Image buruk yang muncul di benak anda tentunya memberikan umpan balik bagi Bea Cukai untuk membuktikan kepada masyarakat luas tentang sepak terjang mereka melakukan tugas dan tanggung jawab bagi negara.