Membangun karakter anak yang peduli dan bertanggung jawab merupakan suatu hal penting untuk masa depan bagi anak dan masyarakat secara keseluruhan. Anak-anak yang diajarkan nilai-nilai ini sejak dini cenderung tumbuh menjadi individu yang mampu berkontribusi positif dalam komunitas mereka. Ketika anak-anak dibekali dengan rasa empati dan tanggung jawab, mereka tidak hanya belajar untuk peduli terhadap sesama, tetapi juga mengembangkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, menghadapi tantangan, dan bertindak dengan integritas.
Empati dan tanggung jawab adalah dua pilar penting dalam pembentukan karakter. Empati mengajarkan anak-anak untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, sementara tanggung jawab membantu mereka untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika. Menurut penelitian dari American Psychological Association (APA) 2006, disebutkan bahwa anak-anak yang diajarkan empati dan tanggung jawab sejak dini cenderung lebih sukses dalam hubungan sosial dan akademis mereka. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengembangan karakter ini memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Momentum Hari Anak Nasional
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) ke- 40 pada tanggal 23 Juli 2024, yang mengusung tema: "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" mengusung enam subtema yaitu Anak Cerdas Berinternet Sehat; Suara Anak Membangun Bangsa; Pancasila di Hati Anak Indonesia; Dare to Lead dan Speak Up; Anak Pelopor dan Pelopor; Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting; serta Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak dan Stunting. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan sebuah pengingat akan pentingnya peran setiap elemen masyarakat dalam melindungi dan membimbing anak-anak kita menuju masa depan yang cerah. Melalui subtema dimaksud tentunya diharapkan dapat mewujudkan anak sebagai generasi yang dapat berkarakter kuat dan paham literasi digital dan bertanggung jawab atas diri dan lingkungannya, serta dengan pengasuhan yang sehat dan baik dari orang tua dan lingkungannya tentu membantu anak-anak Indonesia mampu bersikap kritis dan bertanggung jawab.
Sebagai contoh pada salah satu tema mengenai tema Anak Cerdas Berinternet Sehat, dimana internet menjadi bagian integral dari kehidupan anak-anak. Namun, tanpa bimbingan yang tepat, mereka rentan terhadap berbagai bahaya seperti cyberbullying, konten tidak pantas, dan kecanduan teknologi. Subtema ini mengajak kita untuk mengajarkan anak-anak tentang penggunaan internet yang sehat dan bijak. Literasi digital bukan hanya tentang memahami cara menggunakan teknologi, tetapi juga tentang mengetahui cara menghindari bahaya dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif. Orang tua dan pendidik memainkan peran penting dalam memberikan contoh penggunaan internet yang bijak, mengatur batasan waktu layar, dan mengajarkan etika digital. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak akan tumbuh menjadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab, mampu membedakan antara yang benar dan salah di dunia maya.
Mengajarkan anak-anak tentang kepedulian dan tanggung jawab memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan sosial dan emosional mereka. Ketika anak-anak belajar untuk peduli terhadap orang lain, mereka mengembangkan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain. Ini adalah keterampilan penting yang membantu mereka dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang di sekitar mereka. Di sisi lain, tanggung jawab adalah nilai yang membantu anak-anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong mereka untuk menjadi lebih mandiri dan dapat diandalkan. Anak-anak yang memahami tanggung jawab cenderung lebih disiplin, memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Dalam konteks peringatan Hari Anak Nasional ke-40, kita diingatkan akan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter yang baik pada anak-anak. Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi bagi orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat luas untuk bersama-sama memperhatikan dan memprioritaskan kesejahteraan anak-anak. Tema peringatan ini sering kali menekankan hak-hak anak, kebutuhan pendidikan yang berkualitas, serta pentingnya perlindungan dan pemberdayaan anak-anak sebagai aset berharga bangsa.
Di era digital saat ini, pengasuhan juga harus mencakup pengelolaan penggunaan teknologi dan media digital yang sehat. Orang tua dan pendidik harus memastikan bahwa anak-anak menggunakan teknologi dengan cara yang aman, bijaksana, dan bertanggung jawab. Mengajarkan anak-anak untuk memahami batasan dalam penggunaan gadget, menghindari konten negatif, dan berinteraksi dengan etika digital adalah bagian integral dari membangun karakter yang kuat.
Melalui upaya kolektif dalam mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab, serta memastikan lingkungan yang mendukung baik di rumah, sekolah, maupun komunitas, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya sukses secara individual tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Hari Anak Nasional mengingatkan kita bahwa masa depan yang cerah dimulai dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada anak-anak hari ini. Mari kita manfaatkan Hari Anak Nasional ini untuk mengingatkan diri kita akan tanggung jawab kita dalam menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab, yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan empati dan integritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H