Sementara, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali yang menunjukkan perubahan pada seksualitas sampai mencapai kematangan seksualitasnya, mereka akan mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial yang penuh, kepada keadaan yang relatif menjadi lebih mandiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa sehingga dalam fase perubahannya mereka mengalami sejumlah pola perubahan mulai dari kondisi fisik, psikologis, sosial, hingga membentuk pola identitas yang membutuhkan adaptasi.
Pada masa remaja akan merasakan perubahan peralihan yang ditandai dengan gaya hidup yang berbeda dari masa sebelumnya. Remaja akan melewati masa perubahan yang semula belum mandiri remaja akan cenderung lebih mandiri. Remaja akan melewati masa pencarian identitas untuk menjelaskan tentang siapa dirinya.
Dan, tidak jarang dalam mengalami perubahan tersebut, seorang remaja akan mengalami berbagai persoalan yang mempengaruhi perilaku mereka sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku remaja biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal:
1. Gaya hidup
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, gaya hidup seseorang juga mengalami perubahan. Setiap kelompok masyarakat berlomba-lomba untuk menunjukan status sosialnya melalu perubahan gaya hidup.
Mereka yang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, kelompok masyarakat dan lintas generasi memiliki gaya hidup yang tidak sama.
Gaya hidup diekspresikan melalui minat, pandangan, kreativitas, keunikan, dan ragam aktivitas oleh karena gaya hidup menjadikan sebuah identitas dan entitas atas interaksi diri seseorang kepada lingkungannya. Dan, kelompok remaja juga menjadi salah satu subjek atas perubahan gaya hidup dimaksud.
2. Kondisi keluarga
Keluarga menjadi satu unit terkecil dari masyarakat dan menjadi bagian yang sangat esensi dalam mempengaruhi lingkungan sosial, berbangsa dan bernegara. Kelompok anggota keluarga menjadi patokan yang memberikan pengaruh satu dengan yang lain, mulai dari pembentukan karakter, orientasi agama, ekonomi, minat, bakat, pendidikan, pembentukan konsep diri yang mempengaruhi karakter seseorang.
Dengan pentingnya keberadaan keluarga, maka tidaklah heran jika kekuatan sebuah bangsa yang besar sangat tergantung dari pilar unit terkecil dimaksud. Termasuk seorang remaja. Keberadaan remaja yang berkarakter baik atau tidak tergantung dari entitas keluarga yang membentuknya.
3. Teman sebaya
Bagi remaja, teman sebaya memberikan pengaruh yang lebih dari pada orang tua. Anak remaja merasa lebih nyaman bercerita kepada teman sebaya mereka, atau yang sering mereka sebut sebagai sahabat, darip ada bercerita kepada orang tua.