Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Citayam Fashion Week: Kemunculan Interaksionalisme Simbolik dan Kebutuhan Ruang Publik untuk Ekspresi

24 Juli 2022   14:52 Diperbarui: 25 Juli 2022   07:40 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roy (Citayam), Mami (Tanah Abang), dan Oman (Tanah Abang) memanfaatkan zebra cross untuk ajang unjuk pakaian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022) | (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 

Sementara, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali yang menunjukkan perubahan pada seksualitas sampai mencapai kematangan seksualitasnya, mereka akan mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial yang penuh, kepada keadaan yang relatif menjadi lebih mandiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa sehingga dalam fase perubahannya mereka mengalami sejumlah pola perubahan mulai dari kondisi fisik, psikologis, sosial, hingga membentuk pola identitas yang membutuhkan adaptasi.

Pada masa remaja akan merasakan perubahan peralihan yang ditandai dengan gaya hidup yang berbeda dari masa sebelumnya. Remaja akan melewati masa perubahan yang semula belum mandiri remaja akan cenderung lebih mandiri. Remaja akan melewati masa pencarian identitas untuk menjelaskan tentang siapa dirinya.

Dan, tidak jarang dalam mengalami perubahan tersebut, seorang remaja akan mengalami berbagai persoalan yang mempengaruhi perilaku mereka sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku remaja biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal:

Roy (Citayam), Mami (Tanah Abang), dan Oman (Tanah Abang) memanfaatkan zebra cross untuk ajang unjuk pakaian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022) | (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 
Roy (Citayam), Mami (Tanah Abang), dan Oman (Tanah Abang) memanfaatkan zebra cross untuk ajang unjuk pakaian di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022) | (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 

1. Gaya hidup

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, gaya hidup seseorang juga mengalami perubahan. Setiap kelompok masyarakat berlomba-lomba untuk menunjukan status sosialnya melalu perubahan gaya hidup.

Mereka yang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, kelompok masyarakat dan lintas generasi memiliki gaya hidup yang tidak sama.

Gaya hidup diekspresikan melalui minat, pandangan, kreativitas, keunikan, dan ragam aktivitas oleh karena gaya hidup menjadikan sebuah identitas dan entitas atas interaksi diri seseorang kepada lingkungannya. Dan, kelompok remaja juga menjadi salah satu subjek atas perubahan gaya hidup dimaksud.

2. Kondisi keluarga

Keluarga menjadi satu unit terkecil dari masyarakat dan menjadi bagian yang sangat esensi dalam mempengaruhi lingkungan sosial, berbangsa dan bernegara. Kelompok anggota keluarga menjadi patokan yang memberikan pengaruh satu dengan yang lain, mulai dari pembentukan karakter, orientasi agama, ekonomi, minat, bakat, pendidikan, pembentukan konsep diri yang mempengaruhi karakter seseorang.

Dengan pentingnya keberadaan keluarga, maka tidaklah heran jika kekuatan sebuah bangsa yang besar sangat tergantung dari pilar unit terkecil dimaksud. Termasuk seorang remaja. Keberadaan remaja yang berkarakter baik atau tidak tergantung dari entitas keluarga yang membentuknya.

3. Teman sebaya

Bagi remaja, teman sebaya memberikan pengaruh yang lebih dari pada orang tua. Anak remaja merasa lebih nyaman bercerita kepada teman sebaya mereka, atau yang sering mereka sebut sebagai sahabat, darip ada bercerita kepada orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun