Mohon tunggu...
Silva Nia
Silva Nia Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang mahasiswa yang ada di salah satu akademi di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapakah Pemimpin di Indonesia yang Demokratis?

15 April 2013   10:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:10 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin Demokratis harus memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri dan menaruh kepercayaan pula pada bawahannya, mereka mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan, senantiasa berusaha membangun semangat bawahannya dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya. Di samping itu, juga memberi kesempatan adanya  kecakapan memimpin pada anggota kelompoknya dengan jalan mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawabnya.

Dalam Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, seorang pemipin yang demokratis harus bisa menerima pendapat dan saran-saran yang diajukan oleh bawahannya dan kritik yang dapat membangun tindakan berikutnya.

namun dilihat dari segi kenyataannya di Negara tercinta ini belum ada yang  pemimpin yang benar-benar berjiwa demokratis, masih banyak yang mementingan diri sendiri. Bahkan bawahannya tidak di pedulikan, jangankan memberikan saran berbicara dengan bawahannya secara langsung saja tidak. Sebagai seorang pemimpin itu kan harus bisa membaur dengan bawahan dengan tidak menganggap bawahan adalah seorang pembantu melainkan sebagai teman atau keluarga.

Seorang pemimpin tak akan pernah berhasil tanpa adanya bawahan, sama saja dengan manusia tak akan hidup tanpa bantuan dari orang lain.

Jadi, Berusahalah menjadi pemimpin yang memiliki jiwa yang demokratis yang hanya mementingkan kehidupan pribadinya saja tanpa mementingkan bawahannya. sampai kapan indonesia akan maju, kalau pemimpin kita saja masih ada rasa egoisme yang mementingkan diri sendiri dibandingkan mementingkan tujuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun