Mohon tunggu...
Silvana Salma Alzahra
Silvana Salma Alzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Majalengka

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota Majalengka

29 Mei 2024   05:46 Diperbarui: 29 Mei 2024   06:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jantung Pulau Jawa, tersembunyi permata,
Majalengka, kota hijau bermahkota.
Rimbun padi menghampar, subur di tanah pertiwi,
Bunga-bunga bermekaran, menari dalam harmoni.

Bukit-bukit menjulang, rimbun dengan pohon pinus,
Di sini alam bicara, tak perlu kata-kata musuh.
Air terjun berbisik lembut, menyegarkan jiwa yang haus,
Angin membawa harum, mengalir lembut dan halus.

Kebun teh hijau terhampar, serupa selimut bumi,
Di pagi yang cerah, embun menari penuh harmoni.
Ladang sayur menghijau, hasil tangan petani,
Senyum mereka tulus, penuh syukur pada Ilahi.

Di kota ini, alam dan manusia menyatu,
Setiap daun, setiap ranting, punya cerita yang dirindu.
Sawah hijau bergoyang, bak lautan menenangkan hati,
Majalengka, kota hijau, tempat cinta dan mimpi bertemu kembali.

Rumah-rumah berpadu, dengan kehangatan alami,
Di sudut-sudut kota, tradisi hidup kembali.
Majalengka, surga kecil di tengah riuh,
Di pangkuanmu, kami temukan teduh.

Kota ini bukan sekadar nama di peta,
Ia adalah puisi hidup, penuh rasa dan cinta.
Di tiap sudutnya, kita temukan kedamaian hakiki,
Majalengka, kota hijau, tempat hati terpatri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun