Mohon tunggu...
Silvana Salma Alzahra
Silvana Salma Alzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Majalengka

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Daun Jatuh

28 Mei 2024   22:01 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam senja yang muram, aku lihat daun-daun melayang,  
Rindu membelai tanah, meresap dalam aroma basah,  
Gemerisik sunyi mengiringi langkah mereka,  
Mengisahkan perjalanan panjang, dari hijau hingga keemasan.

Di bawah naungan pepohonan yang menjulang,  
Aku terdiam, terhanyut dalam momen abadi,  
Setiap helaian daun, seakan berbisik pelan,  
Tentang cinta yang lepas, namun tak pernah hilang.

Rindu pada angin, yang membawa pergi tanpa jejak,  
Rindu pada hujan, yang menari di atas kanopi,  
Daun-daun jatuh, menulis sajak tak kasat mata,  
Pada tanah yang setia, memeluk dengan lembut.

Dalam pelukan musim gugur, mereka berpulang,  
Melepas rindu yang terpendam di setiap uratnya,  
Aku berdiri, menjadi saksi bisu keindahan,  
Rindu daun jatuh, mengajarkanku arti perpisahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun