Mohon tunggu...
Silvana Audia Maharani
Silvana Audia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tersertifikasi oleh BNSP sebagai Certified Enterpreneurship Implementation Proctitioner (CEIP)

Membahas seputar dunia bisnis dan kisah-kisah hebat dalam menjalankan bisnisnya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Airbnb, Kenali Siapa Sosok di Belakang Travel Agent Ini

20 Maret 2024   16:50 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi airbnb di Kompas.com

Airbnb saat ini sedang menjadi perbincangan karena rencana kominfo untuk memblokir aplikasi travel agen online (OTA) tersebut karena tidak memiliki izin dari Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). 

Namun, hal ini tidak terjadi karena aplikasi tersebut kini telah mendaftarkan travelnya melalui situs resmi kominfo. Namun tahukah kamusiapa sosok dibelakang Airbnb? Mari Simak informasi selengkapnya.

Sosok di Belakang Airbnb
Merangkum dari Harvard Business Scholl oleh Michael Luca,dkk. Airbnb didirikan di San Fransisco, California, pada tahun 2008 oleh Brian Chesky, Joe Gebbia, dan Nathan Blecharcyzyk. 

Airbnb merupakan model bisnis sebagai marketplace online di mana orang dengan bisnis kecil dapat menyewakan properti mereka, seperti rumah, apartemen, atau bahkan kamar pribadi.

Airbedandbreakfast.com dibuat oleh Brian Chesky dan Joe Gebbia, dan mereka menerima tiga pengunjung dari luar kota untuk menginap diapartemen mereka. Layanan mereka saat itu termasuk sarapan,kamar, dan jasa tour guide. Terakhir, mereka meminta Nathan Blecharcyzyk untuk bergabung dengan perusahaan mereka. 

Dalam hal ini, tujuan mereka adalah untuk membangun sebuah situs web di mana orang-orang dapat berbagi ruang pribadi mereka, seperti kamar tidur dan kamar mandi, yang biasanya tertutup saat seseorang datang ke rumah.

Sumber: Business Model Toolbox
Sumber: Business Model Toolbox

Mereka bertiga mengubah nama Air  Bed and Breakfast menjadi Airbnb, dan menerima investasi US$600.000. Mereka menerima dana investasi venture capital sebesar US$112 Juta pada tahun 2011, dengan valuasi lebih dari US$1 Miliar. 

Pada tahun yang sama, Airbnb memiliki lebih dari satu juta pemesanan di platformnya dan beroperasi di 89 negara. Pada tahun 2016, pemilik rumah dapat mengunggah foto rumah atau ruangan mereka dengan memposting foto profil mereka di Airbnb, serta memberikan deskripsi lokasi dan persyaratan.

Meskipun kita menyaksikan keberhasilan mereka, Airbnb menghadapi masalah utama yang menjadi hambatannya. Konsep ini menghadapi tantangan karena orang-orang yang "waras" tidak mau menggunakan jasa yang memungkinkan orang asing menginap di rumah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun