Barongsai merupakan sebuah kesenian tari tradisional yang menggunakan kostum seperti singa. Barongsai ini dimainkan oleh 2 orang penari, yaitu penari depan yang menggerakkan kaki bagian depan dan penari belakang yang menggerakkan kaki bagian belakang. Barongsai ini diketahui sebagai sebuah kesenian yang berasal dari Gwangdong sebuah Provinsi di Tiongkok. Lalu bagaimana bisa kesenian ini juga berkembang di Indonesia? Terutama di surabaya?
Adanya Kesenian barongsai di Indonesia tidak terlepas dari keberadaan Etnis Tionghoa yang menetap di Indonesia dengan membawa serta agama dan kebudayaannya. Pada awalnya keberadaan orang Cina ini karena adanya hubungan yang terjalin antara kedua belah pihak yang sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan - kerajaan di Nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti - dinasti yang ada di Cina. Keberadaan orang - orang Cina di Indonesia ini menyebar ke berbagai wilayah, terutama di Surabaya.
Di Surabaya orang - orang Cina ini mulai ada sejak abad ke-15. Pada waktu itu Surabaya berkembang menjadi pusat transportasi jalur air dan juga perdagangan. Mereka hidup secara berkelompok dengan mendirikan pemukiman - pemukimannya dan tetap melestarikan kebudayaan mereka salah satunya, yaitu barongsai. Berdasarkan Informasi dari Pak Bambang selaku penggiat pelestari bela diri kungfu klenteng boen bio, "barongsai di Surabaya itu sudah ada sejak zaman Belanda, barongsai main di jalan itu kayanya sudah biasa pada zaman belanda" tuturnya.
Kemudian pada tahun 1965 saat terjadinya G30S/PKI semua aktivitas yang berbau dengan Cina ini dihilangkan, terutama barongsai juga turut dilarang untuk dimainkan. Pada tahun 1980-an para pemain barongsai ini merasa bosan karena hobi yang biasa mereka lakukan dilarang, akhirnya mereka mulai memainkan kembali barongsai di halaman klenteng ketika ada acara, seperti ulang tahun klenteng, ulang tahun dewa, dll. Pada masa ini barongsai masih berdiri secara independen belum terikat dengan klenteng.
Karena sering diundang dalam acara - acara di klenteng, akhirnya klenteng - klenteng ini mendirikan barongsainya sendiri. Sama seperti pada Klenteng Boen Bio yang juga turut mendirikan barongsainya. Klenteng Boen Bio merupakan salah satu klenteng di Surabaya yang dikhususkan bagi umat Khonghucu untuk mempelajari ajaran konghucu dan kebudayaan Tiongkok. Barongsai Boen Bio mulai didirikan pada tahun 1987 Ketika masih terdapat larangan terkait dengan hal - hal yang berbau Cina. Pada waktu itu Barongsai Boen Bio hanya berlatih di dalam klenteng tanpa diiringi dengan musik.
Pada tahun 1995 Barongsai Boen Bio mendapat intimidasi setelah menampilkan pertunjukan bersama dengan kesenian Reog di Balai Kota. Barongsai Boen Bio ini dirampas oleh petugas karena dianggap sebagai ancaman kebudayaan nasional, akhirnya kegiatan barongsai di klenteng boen bio ini berhenti.
Baru setelah reformasi pada tahun 1998, Barongsai Boen Bio mulai muncul kembali di masyarakat dengan melakukan latihan - latihan rutin maupun mengikuti kegiatan kemasyarakatan, seperti pesta, pernikahan, ulang tahun, hingga perayaan tahun baru. Pada tahun 1999, Barongsai Boen Bio di undang oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai sebuah kampanye mengenai toleransi terhadap kebudayaan Tionghoa. Barongsai Boen Bio kembali bangkit setelah  Presiden Abdurahman Wahid Hasyim mencabut instruksi Presiden No. 14 dan mengeluarkan Presiden No. 6 terkait dengan kegiatan barongsai boen bio yang berada di bawah naungan Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN).
Para pemain dari barongsai boen bio ini tidak dibatasi berasal dari suatu kalangan melainkan bebas berasal dari masyarakat sekitar maupun mereka yang mempunyai keinginan untuk bermain barongsai. Di klenteng Boen Bio ini selain barongsai juga terdapat bela diri kungfu yang hingga saat ini masih dilestarikan.
Sumber: