Tesis
Di era digital yang serba cepat ini, sifat mengantuk di kalangan remaja semakin menjadi perhatian. Kehidupan modern yang dikelilingi oleh teknologi tidak hanya mengubah cara remaja berkomunikasi, tetapi juga mempengaruhi pola tidur mereka. Berkurangnya kualitas tidur akibat penggunaan handphone yang berlebihan memunculkan fenomena kantuk yang mengganggu aktivitas harian mereka, termasuk belajar dan bersosialisasi. Perubahan gaya hidup ini menjadi masalah serius yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental generasi muda.
Argumentasi
Cahaya pada alat elektronik seperti handphone menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, sehingga remaja mengalami kesulitan tidur tepat waktu. Selain itu, penggunaan media sosial yang terus-menerus membuat banyak remaja kecanduan, memaksa mereka tetap terjaga hingga larut malam. Akibatnya, waktu tidur yang singkat tidak mencukupi kebutuhan fisik mereka yang masih dalam masa pertumbuhan. Penurunan kualitas tidur ini juga menurunkan daya konsentrasi mereka di sekolah, menghambat kemampuan belajar, dan menurunkan prestasi akademis.
Selain itu, tekanan sosial untuk selalu terhubung di platform digital memperburuk kondisi ini. Remaja merasa cemas jika tidak memperbarui status atau merespons pesan secepat mungkin, yang dikenal sebagai fenomena FOMO (fear of missing out). Situasi ini memicu kecemasan yang memperburuk gangguan tidur. Ketika rasa kantuk melanda di pagi hari, remaja menjadi lebih lesu dan tidak produktif. Meski banyak yang menyadari dampak negatif ini, masih sulit bagi sebagian besar remaja untuk mengurangi penggunaan gawai secara signifikan.
Penegasan Ulang
Fenomena mengantuk di kalangan remaja di era digital tidak dapat dianggap remeh. Ini adalah akibat langsung dari perubahan gaya hidup yang didorong oleh teknologi, di mana handphone dan media sosial menjadi pusat perhatian mereka. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada kesadaran lebih besar akan pentingnya kebiasaan tidur yang sehat. Dengan mengurangi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, diharapkan generasi muda dapat mengembalikan keseimbangan dalam pola tidur mereka, sehingga mereka tetap segar dan produktif setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H