Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global. Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Bisnis kecil dan menengah (UMKM) telah menjadi sektor usaha yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain membantu menyediakan lapangan kerja, UMKM juga berfungsi sebagai rantai distribusi hasil pembangunan. Perekonomian Indonesia bergantung pada UMKM, atau usaha kecil dan menengah. UMKM memiliki kontribusi yang sangat penting bagi PDB nasional, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
 Tetapi UMKM juga menghadapi banyak masalah, salah satunya adalah pengelolaan biaya yang tidak efisien. Pengelolaan biaya tidak efisien disebabkan oleh SDM yang kurang memahami teknik atau cara mengelola biaya dengan pendekatan ilmu akuntansi manajemen. Tidak hanya kurangnya pengetahuan, pelaku UMKM juga tidak tahu betapa pentingnya akuntansi manajemen bagi UMKM. Banyak dari pelaku UMKM menganggap akuntansi manajemen sebagai sesuatu yang rumit dan hanya dibutuhkan oleh perusahaan besar, padahal itu adalah alat yang sangat penting untuk membantu UMKM mencapai tujuan bisnis mereka.
Menteri UMKM yaitu Bapak Maman Abdurrahman , telah menekankan betapa pentingnya UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Beliau mendorong para pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola bisnis, termasuk mengelola biaya. Banyak bisnis kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia belum menerapkan sistem akuntansi manajemen yang efektif. Â Pelaku UMKM mengalami kesulitan dalam mengendalikan biaya, menganalisis profitabilitas, dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Akibatnya, mereka menghasilkan efisiensi dan profitabilitas yang rendah, yang menghambat ekspansi dan keberlanjutan usaha. Hal ini disebabkan oleh Banyak pelaku UMKM tidak memiliki pelatihan atau informasi tentang akuntansi manajemen. Akibatnya, mereka menghadapi kesulitan dalam menerapkan sistem akuntansi manajemen yang baik.
Pelaku UMKM juga mengalami berbagai tantangan Karena biaya produksi yang cukup tinggi dan kenaikan harga bahan baku yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, banyak UMKM yang kesulitan mempertahankan margin keuntungan mereka. Orang bilang "Uang bukan segalanya, akan tetapi tanpa uang, segalanya tak berarti" ucapan ini mungkin terkesan klise, namun menyimpan kebenaran yang mendalam, terutama bagi para pelaku UMKM. Di pasar yang semakin ketat, UMKM juga dituntut untuk bersaing ketat supaya mendapatkan pelanggan. Mereka harus mampu menawarkan produk dan layanan mereka dengan kualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Akuntansi manajemen adalah alat strategis yang dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM. Ini bukan hanya implementasi teknis. UMKM yang mampu menggunakan konsep akuntansi manajemen dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah operasional seperti pengelolaan biaya, meningkatkan efisiensi proses produksi, dan meningkatkan pendapatan atau profitabilitas. Â Analisis biaya adalah salah satu tugas utama akuntansi manajemen. UMKM dapat menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan margin keuntungan dengan memahami biaya produksi, pemasaran, dan operasi lainnya. Contohnya Sebuah UMKM yang memproduksi Es Kristal dapat memanfaatkan akuntansi manajemen untuk menganalisis biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Â Dengan memahami biaya-biaya ini, mereka dapat mencari cara untuk mengurangi biaya bahan baku, meningkatkan efisiensi produksi, atau mencari alternatif tenaga kerja yang lebih murah. Penganggaran dan perencanaan bergantung pada akuntansi manajemen. Dengan menggunakan data historis dan proyeksi masa depan, UMKM dapat menetapkan tujuan yang realistis dan membuat rencana untuk mencapainya, yang memastikan alokasi sumber daya yang efektif. Karena praktik bisnis, peraturan, dan teknologi berubah, akuntansi manajemen terus berkembang. SDM Â yang profesional yang bekerja di bidang ini harus terus berubah dan belajar untuk tetap relevan. inovasi dalam sistem informasi akuntansi juga merupakan aspek penting dari pertumbuhan UMKM. Meskipun teknologi informasi semakin berkembang, sistem informasi akuntansi tetap ada. Untuk membuat keputusan tentang pengadaan bahan baku, harga produksi, harga jual, dan penyusunan laporan keuangan, sistem informasi akuntansi dapat berguna. Analisis usaha, yang akan membantu UMKM mengelola bisnis mereka, dan pengawasan dan pengendalian internal bergantung pada data akuntansi. Dalam strategi bisnis kontemporer, akuntansi manajemen benar-benar sangat penting.
Saran bagi pemerintah dalam upaya untuk mendorong UMKM agar dapat memahami pengelolaan biaya, hal yang harus dilakukan dengan cara, Pemerintah dapat memberikan insentif pajak kepada UMKM yang menerapkan sistem akuntansi manajemen yang baik. Mereka juga dapat memberikan program pinjaman modal kerja dengan bunga rendah kepada UMKM yang memiliki rencana bisnis yang bagus, termasuk rencana pengelolaan biaya. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus menyelenggarakan program pelatihan akuntansi manajemen yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Program ini harus mudah diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Organisasi bisnis dan pemerintah harus menyediakan platform online yang berisi sumber daya, materi pelatihan, dan tutorial tentang akuntansi manajemen. Selain itu, mereka harus memberikan subsidi kepada usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk membeli software akuntansi atau perangkat teknologi lainnya. Jika hal tersebut telah dilakukan maka pemerintah dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan daya saing mereka, yang pada akhirnya UMKM akan membantu pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H