Mohon tunggu...
Silpiah
Silpiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223110028 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Cara Anda Mengenali Diri Anda Sendiri, agar Dapat Menjadi Sarjana Unggul dan Profesional

10 September 2024   22:00 Diperbarui: 10 September 2024   22:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasiana.com/silpiah

Berikut 3 cara mengenali diri sendiri agar dapat menjadi sarjana unggul dan profesional:

1. Refleksi Diri

Mulailah dengan mengenali kekuatan, kelemahan, minat, dan nilai-nilai pribadi. Dengan memahami apa yang membuatmu termotivasi dan apa yang perlu ditingkatkan, kamu dapat merancang strategi pengembangan diri yang lebih efektif.
Contoh:
Kekuatan: Saya selalu merasa percaya diri ketika harus menghitung laporan keuangan, karena saya sangat detail dan bisa menemukan kesalahan kecil dengan cepat. Kemampuan ini membantu saya dalam mengerjakan tugas kuliah.
Kelemahan: Saya merasa gugup ketika harus berbicara di depan banyak orang dan menjelaskan hasil pekerjaan saya. Saya masih kurang banyak memahami akuntansi.
Saya akan mengikuti seminar, webinar, dan kelas tambahan di luar perkuliahan untuk lebih percaya diri berbicara di depan banyak orang, dan lebih memahami akuntansi.

2. Tetapkan Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Menetapkan tujuan yang jelas, baik akademik maupun profesional, membantu memberikan arah yang tepat. Pastikan tujuan tersebut spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.
Contohnya : Saya membuat tujuan jangka pendek untuk menyelesaikan tugas kuliah tepat waktu. Tujuan jangka panjangnya adalah lulus dengan predikat cum laude dan bekerja di perusahaan konsultasi keuangan ternama.

3. Manajemen Waktu dan Prioritas

Seorang sarjana unggul harus mampu mengelola waktu dengan baik. Mengatur prioritas secara efisien antara akademik, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu untuk pengembangan diri sangat penting.
Contohnya : Saya membagi waktu dengan membuat jadwal belajar agar saya fokus belajar. Di luar kuliah, saya juga mengalokasikan waktu saya untuk mengikuti seminar, webinar, kelas tambahan, mengatur kegiatan tanpa mengorbankan studi saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun