Mohon tunggu...
Silpa Jarfi
Silpa Jarfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

30 Juli 2022   13:50 Diperbarui: 30 Juli 2022   13:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah hujan malam itu kita biarkan tubuh kuyup di rintiknya.

Entah mengapa aku tetap merasa hangatDengan gelang sawah yang tidak.

ada sebab tiap detik mata kita saling tatap Dan lembut di jemarimu mendekam 

dan senandung yang kita ciptakan membuat.

Sukma kita menari di kehampaan boleh kah aku meminta waktu lebih lama.

Aku yakin sepuluh malaikat tersenyum melihat dua insan yang tengah jatuh cinta.

Dan kuyup dalam hujan malam itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun