Siapa yang tak tak kenal dengan kesenian tradisional yang sudah memancanegara ini,kesenian tradisional wayang golek.Kesenian ini sering kali di jadikan sebagai sarana motivasi masyarakat dalam menyampaikan pesannya.Kesenian ini memang sangat unik dan menarik,bahkan kesenian ini telah di kenal di berbagai penjuru dunia.PERTARUNGAN PANDAWA DAN KURAWA
Kisah dalam cerita ini mencoba menjadi jembatan keresahan sekaligus harapan.Seberapa kuat dan sempurna seorang figur dalam kepemimpinannya,kekuatan terbesar tetap ada di tangan rakyat.
Dibawah guyuran hujan dan turunnya kabut dingin menyelimuti keresahan Batara Guru dan Resi Narada memulai kisah berlakon "Pandawa dan Gatotkaca Sang Si-Natria".Mereka membahas dunia yang di ambang nestapa saat Kurawa tengah mempersiapkan siasat kehancuran.
Penasaran dengan tingkah laku Kurawa,Batara Guru dan Resi Narada menerawang lewat kaca trenggana.Bentuk dan fungsi kaca trenggana mirip dengan perangkat canggih masa kini.
Kurawa ternyata tengah bersukacita.Dursala,yang merupakan generasi muda terbaik anak Dursasana,baru mendapatkan Aji Candrawirangrang dari Gedeng Permoni,si ratu kejahatan bersosok raksasa.Ilmu yang di yakini bisa menangkal kesaktian para kesatria Pandawa.Beragam jin jahat dan sakti buruk rupa masuk ke dalam tubuh dursasala yang di gambarkan berwajah tampan berhati culas.
Pandawa dan batara guru patut cemas dengan siasat Kurawa,mereka akrab dengan angkara murka.Banyak anggota kurawa di duga terlibat kasus penyalahgunaan narkotika dan Korupsi.Tunggangannya pun tak kalah mempesona disaat rakyat menderita.Kereta mewah seperti arbapuspa,Jaranmaya,Kudapradangga,Gajamerata,dan Kuda Sembrani dimiliki anggota keluarga kurawa.Kereta itu seperti kendaraan mewah yang saat ini sering kita lihat disita di "Komisi Pemberantasan Korupsi",ujar dalang membubuhi cerita.
Cemas dengan siasat kurawa,Narada ingin mengetahui apa yang dilakukan Pandawa menangkal rencana jahat Kurawa.Lewat cermin ajaibnya Semar,Kresna dan Arjuna sepakat mengutus Gatotkaca mencegah tindak tanduk Dursasala.Anak Bima itu adalah generasi muda terbaik Pandawa saat itu.
CARUT-MARUT KEKUASAAN
Pertarungan pun tak terelakan di Alun-alun Pringgondani berlatar layar tampilan digital.Kesaktian Gatotkaca ternyata tak kuasa melawan Dursala.Setiap serangan yang dilontarkan selalu kembali padanya dengan akibat lebih dahsyat.Gatotkaca yang putus asa meminta bantuan Semar.Tidak sulit bagi semar yang sakti menarik jin candrawirayang keluar dari tubuh Dursala.Jika menolak pergi,Semar tak segan memusnahkannya.jin candarawirayang ketakutan dan pergi meninggalkan Dursala.
Sepeninggal jin Candrawirayang,gatotkaca mudah mengalahkan Dursala.Kalah telak,dursala coba memanggil jin-jin itu lagi.Namun terlanjur takut pada semar,jin candrawirayang berkhianat dan mencabut nyawa Dursala.Wawan gunawan kembali mengajak penikmat wayang golek menelusuri kekinian.Benang merah kebaikan  mengalahkan kejahatan tetap menjadi pilihan utama.Kali ini,tema gegap gempita pesta demokrasi Indonesia saat penegakan hukum masih menanggung cutra buruk,yang ia kedepankan.Wawan mengatakan,bahwa kasus korupsi kini belum terselaikan.Penyalahgunaan narkotika juga masih merajalela.Ironisnya,pejabat tinggi hukum di republik ini terlibat keduanya.Dalam lakon ini,diceritakan ulah pejabat bernama si Cangkil itu sungguh memberikan noktah hitam memalukan.Di tengah carut-marut negara,wawan membawa harapan rakyat lewat Gatotkaca.
Harapan itu bukan tanpa alasan.Takdir sebagai pemimpin sudah terlihat sejak gatotkaca dilahirkan.Ari-arinya hanya bisa dipotong senjata kunta.Ia juga mendapat pelatihan dari banyak dewa di Kawah Candradimuka sehingga layak menjadi manusia titisan batara guru memusnahkan Naga Percona.Dengan beragam ajian yang disebut panca braja,ia tidak hanya kuat,tetapi bijaksana dan luhur budinya.
Namun kesaktian Gatotkaca terbentur tenbok besar Duryodana bersama anak buahnya.Ia menyiapkan dursala,putra dursasana,dan menruskan perselingkuhannya dengan kekuasaan.Dukungan juga diberikan sengkuni,paman Dursala,yang menitipkan pesan jika keponakannya yang berkuasa.
"Mun aya proyek,tong poho,jeng mun papanggih jeng si semar pang nekeken.Kehel aing ka si eta.Tapi ati-ati ka si gatotkaca nu sakti",ujar sengkuni.
Disini peran semar adalah seorang simbol rakyat.Semua kekuasaan akan kalah jika rakyat menggugat,lanjutnya.Tokoh wayang golek Aki munaf yang di gambarkan sebagai calon legislatif gagal juga membuat penonton tersenyum miris.Simbol kemunafikan itu urung-uringan saat mengetahui hanya mendapat tiga suara dari target ratusan suara dalam pemilu.Padahal ia mendadak membeli karpet untuk mesjid agar dipilih rakyat. Ia juga merogoh uang mengaspal jalan desa.Namun,saat semuanya tak sesuai dengan yang dituju,ia mengeluarkan sifat aslinya.
Karpet didudut jeng jalan di paculan deui,stress.
Terinspirasi dari kisah legenda tua atau politik masa kini,pesan dan pertarungannya akan selalu sama.Kebaikan tidak pernah kalah asalkan masyarakat ikut mendukungnya.
Itulah pesan rakyat yang di sampaikan melalui wayang golek.
Mungkin cukup sampai disini alur ceritanya,jangan lupa baca juga Kisah Abadi Wayang Potehi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H