Mohon tunggu...
Silmi Yulia
Silmi Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Assalamu'alaikum WR. WB perkenalkan nama saya Silmi Yulia Nuraini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidup Indah dengan Mempererat Nilai-nilai Silaturahmi

13 Desember 2022   09:07 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:48 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi sesama manusia. Kita tidak bisa hidup sendiri yang atau memenuhi kebutuhan sendiri, tentunya membutuhkan orang lain. Contoh dalam memenuhi bahan pangan seperti padi atau jagung perlu ada petani, belajar perlu guru, dalam membangun rumah pun kita membutuhkan orang lain.


Kita harus mempunyai hubungan baik antara sesama umat manusia baik itu berbeda suku, bangsa, ras dan agama dengan mempererat tali silaturahmi. Menjalin silaturahmi dengan dengan keluarga, teman, kerabat, tetangga dan orang orang di sekitar merupakan salah-satu bentuk kepedulian dan kasih sayang sesama manusia.


Pada dasarnya, Islam mengajarkan manusia agar menjalin persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) dan menjaga hubungan baik antarsesama atau hablumminannas. Sifat-sifat seperti benci mencela, perpecahan, dan permusuhan sama sekali dilarang dalam ajaran Islam. Silaturahmi juga merupakan tanda-tanda seseorang yang beriman kepada Allah SWT.


Dalam hadits nabi Muhammad Saw terdapat beberapa keutamaan dengan menjaga silaturahmi :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari)

Pentingnya menjalin silaturahmi tertuang jelas dalam surat QS An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

Adapun beberapa cara mempererat silaturahmi yaitu:

1. Menolong orang yang membutuhkan

2. Mengunjungi keluarga, kerabat, dan sanak saudara

3. Menjenguk yang sakit

4. Mengunjungi guru

5. Memberi salam serta menyapa jika bertemu keluarga, kerabat, mauputeman.


Adapun beberapa keutamaan dari mempererat tali silaturahmi Dikutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan, oleh Ahmad Mudzakir, S.Pd., M.Si, keutamaan silaturahmi adalah sebagai berikut.

1. Melapangkan Rezeki

Ada kalanya seseorang mengalami kesulitan dalam mencari rezeki. Mudah bagi Allah memberikan rezeki bagi hambanya bahkan dari arah yang tidak diduga-duga. Dengan silaturahmi, mungkin Allah memberikan rezeki lewat keluarga, kerabat maupun teman sebagai perantara.

2. Memperpanjang Umur


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ,قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله : (مَنْ أَحَبُّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنسَا لَهُ فِي آثره، فَلْبَصِلْ رَحِمَهُ ). (أَخْرَجَهُ البُخَارِيُّ.)
Artinya : “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.” (H.R Bukhari
dijelaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari dan al-Hafizh an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim. Ma

Pertama, Penambahan umur (penangguhan ajal) yang dimaksud dalam hadits adalah kinayah (kiasan) mengenai berkahnya usia. Artinya, dengan sebab silaturahim, seseorang akan diberi kemampuan berbuat ketaatan, dan diberi kemudahan untuk bisa melalui masa hidupnya dengan hal-hal yang memberikan manfaat kepadanya kelak di akhirat, dan dijaga dari tindakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Kedua, penambahan usia seperti yang disebut dalam hadits di atas, maknanya adalah hakiki (arti sebenarnya), bukan kiasan. Namun yang dimaksud penambahan usia dalam maknanya yang hakiki itu adalah yang terkait dengan ilmu Allah yang diberikan kepada malaikat yang ditugasi oleh Allah mengurusi umur.

3. Menghilangkan Perselisihan

Dengan silaturahmi kita menambah empati dan menghindari sikap egois, silaturahmi juga dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Momen saling memaafkan saat bersilaturahmi dapat membuat hubungan menjadi rukun.
Salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam Islam adalah dapat menghilangkan perselisihan yang sedang terjadi. Dengan saling bertegur sapa, bukan tidak mungkin masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik.

4. Memperluas Persaudaraan

Salah satu keutamaan silaturahmi adalah memperluas persaudaraan. Setiap orang yang menjalankan silaturahmi akan lebih banyak mengenal sahabat atau saudara yang lainnya.

5. Menjaukan diri dari ancaman neraka

Keutamaan silaturahmi berikutnya ialah dijauhkan dari neraka. Seorang Muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi akan dijauhkan dari neraka.

Silaturahmi merupakan sala satu sarana mendekatkan diri kepada Allah swt dengan ukhuwah islamiyah. Dengan silaturahni dapat mendekatkan yang jauh, mempererat yang dekat. Juga menebarkan kebaikan munumbukhan kasih sayang sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun