Mohon tunggu...
Silmi Kaffah
Silmi Kaffah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Jakarta

Mahasiswa program studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lebih dari Sekedar Ceramah: Menjadikan Pidato sebagai Alat untuk Mendidik dan Menginspirasi

21 Mei 2024   17:41 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syamsul Yakin dan Silmi Kaffah (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)/dokpri

Tema pidato dapat bervariasi tergantung pada situasi dan pendengarnya. Akan tetapi, topik pidato umumnya membahas isu-isu penting yang berkaitan dengan politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan agama.

Dalam beberapa pidato, pembicara mungkin membahas berbagai topik yang saling terkait, seperti ekonomi dan politik, kesehatan dan pendidikan, atau agama dan politik. Kombinasi topik lain pun dapat muncul dalam satu pidato. Namun, selalu ada satu topik utama yang lebih dominan dan menjadi fokus utama pidato tersebut.

Pada kenyataannya, setiap isu besar seperti politik, ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan agama memiliki topik yang lebih terarah dan spesifik. Contohnya, seorang penceramah agama Islam dapat memilih topik yang lebih spesifik seperti akidah, syariah, atau akhlak dalam pidatonya.

Topik akidah menjadi landasan utama sebelum membahas syariah dan akhlak. Hal ini dikarenakan akidah merupakan pondasi fundamental yang memuat ajaran keimanan atau tauhid. Ibarat pohon, akidah bagaikan akar yang kokoh, yang mana akar yang kuatlah yang menopang pohon agar dapat berdiri tegak.

Setelah membahas akidah, pembicara selanjutnya dapat memilih topik syariah sebelum membahas akhlak. Jika akidah diibaratkan sebagai pohon, maka syariah dapat diumpamakan sebagai batang pohon yang menopangnya. Dalam praktiknya, syariah merupakan wujud nyata dari penerapan akidah atau tauhid. Contohnya, seseorang yang menjalankan syariah seperti shalat, puasa, dan haji memiliki akidah yang kuat, yaitu keimanan kepada Allah SWT.

Topik akhlak disampaikan setelah membahas akidah dan syariah. Jika akidah dan syariah diibaratkan sebagai akar dan batang, maka akhlak adalah buahnya. Akhlak merupakan hasil dari akidah dan syariah, dengan dasar dari al-Qur'an dan hadits Nabi.

Ada cara lain untuk mengurutkan ketiga topik tersebut. Misalnya, untuk masyarakat Muslim pemula, tema pidato yang diangkat adalah akidah. Bagi masyarakat yang sudah memahami akidah, tema selanjutnya adalah syariah. Sementara itu, di kalangan para ahli ibadah, tema yang tepat adalah akhlak. Pembahasan akhlak lebih lanjut adalah tasawuf. Jika akhlak berkaitan dengan perilaku lahiriah, maka tasawuf berhubungan dengan gerakan batin.

Penentuan topik pidato yang efektif perlu mempertimbangkan audiensnya. Topik pidato untuk kalangan atas umumnya berbeda dengan topik pidato untuk kalangan menengah dan bawah. Selain itu, latar belakang budaya, suku bangsa, dan profesi audiens juga perlu dipertimbangkan dalam memilih topik pidato yang tepat.

Keahlian memilih topik yang menarik dan menentukan judul yang sedang hangat diperbincangkan akan membuat pidato semakin memikat, mendorong pendengar untuk ingin tahu lebih dalam, dan fokus mendengarkan. Setiap kata yang diucapkan akan ditunggu-tunggu oleh para pendengar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun