Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik terhadap Materi Pembelajaran Materi Report Text dengan Model PBL dan Media Padlet

Pada era digital saat ini pendidik diharapkan mampu mengoptimalkan teknologi pembelajaran untuk pembelajaran di kelas. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan yaitu Pendidik belum maksimal dalam meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran tidak variatif, interaktif, dan inovatif. 

Pendidik monoton dalam mengajar dan memberikan materi ajar mengenai teks deskripsi dikelas sehingga pembelajaran pun terasa membosankan bagi peserta didik. Selain itu, pendidik belum menggunakan metode mengajar yang menarik dalam pembelajaran Bahasa Inggis. Hal ini sejalan dengan pendapat (Hery & Miftahul, (2018)) Faktor rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dapat dilihat dari:

• Bahasa Inggris sulit, banyak tugas dan membosankan.
• Guru menerapkan gaya mengajar yang klasikal, monoton, dan berpusat pada guru.
• Guru hanya memberikan tugas, jika tidak mengerjakan akan mendapatkan punishment (hukuman) sehingga membuat siswa merasa jenuh, bosan dan malas karena selalu diberi tugas.

Pendidik kurang memahami model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi belajar yaitu teks deskripsi. Belum adanya pelatihan yang diberikan kepada pendidik menjadi salah satu faktor tidak inovatifnya pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Selain itu, baik sekolah ataupun dinas terkait jarang atau bahkan belum pernah menyelenggarakan pelatihan untuk pendidik dalam menciptakan suasana belajar dan pembelajaran yang inovatif sehingga minat belajar peserta didik menurun. 

Dengan pembelajaran yang inovatif diharapkan minat peserta didik dalam belajar dapat meningkat khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal ini sejalan dengan pendapat (Naz & Murad, 2017); dan (Lee, 2011; Subramani & Iyappan, 2018) Pembelajaran yang inovatif membawa pengaruh positif pada kinerja siswa yang beragam dan ada juga yang melibatkan penggunaan teknologi di dalam menyajikan inovasi pada model pembelajaran

Peserta didik kesulitan dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Faktor lain yang menjadi alasan mengapa rendahnya minat belajar peserta didik yaitu baik pendidik ataupun peserta didik kesulitan dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Salah satu kesulitan yang dihadapi yaitu sulitnya akses internet yang bisa diakses baik oleh pendidik ataupun peserta didik disekolah dalam pemanfaat TPACK salah satunya aplikasi canva. Hal ini sejalan dengan pendapat (Miarso, 2004).

Banyak faktor yang berpengaruh atau mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, salah satu di antaranya adalah penggunaan atau pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Padlet adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan seorang para penggunanya untuk berkolaborasi bentuk teks, foto, tautan atau konten lainnya. Setiap ruang kotak ini disebut “wall” (dinding) yang dapat digunakan sebagai papan buletin pribadi.

Kelebihan Padlet Sebagai Media Pembelajaran:

• Mudah digunakan dan tidak butuh waktu lama untuk memahami cara kerjanya. Selain itu, padlet juga memiliki tampilan yang menarik.
• Memiliki ruang untuk berkreasi dengan menambahkan gambar (picture) suara (voice), catatan (note) dan video
• Dapat diakses melaui Laptop dan hp.
• Hasil pembelajaran berupa penjelasan materi dengan padlet ini dapat di export menjadi gambar  (dengan format .jpeg) atau pdf. Hal ini memudahkan peserta didik untuk mereview kembali pelajaran mereka setelah selesai Kegiatan belajar mengajar (KBM). File yang sudah di ekspor juga dapat di share ke orang tua atau wali murid.
• Mempunyai fitur comment yang bisa diaktifkan sehingga dapat terjadi interaksi dua arah antara guru dan murid.
• Live Chat, yaitu guru dan peserta didik dapat mengetahui langsung saat itu apa yang sedang diketik oleh peserta didik.

Dokpri