Mohon tunggu...
silmi husna
silmi husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Amankah Pemerintah dengan Ekonomi Sekarang

9 Oktober 2024   18:56 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



          Banyak orang yang bilang bahwa kondisi ekonomi sekarang lagi down. Mengingat sekarang mulai banyak konten-konten hidden game. Awalnya orang makan di caffe, sekarang jadi pindah ke warmindo. Banyak PHK dimana-mana hingga masyarakat mengalami kemerosotan ekonomi. Jadi muncul pertanyaan seperti ini "Emang bener ya kondisi ekonomi indonesia sedang tidak baik-baik saja?" "Apakah kita akan kembali ke krisis ekonomi? seperti tahun 1998? apalagi dengan segala ketidakpastian yang ada? mana kemaren habis demo lagi!". Akhirnya banyak orang mulai khawatir. Apakah itu bakal terjadi?

Part 1. Seberapa parah 1998.

          Tahun 1998 adalah tahun terburuk untuk ekonomi indonesia, bukan hanya ekonomi tapi juga politik. Karena kondisi yang tidak stabil dimasa itu. Rupiah jatuh dari dua ribuan ke belasan ribu dalam penghitungan bulan. Bayangin saja bagaimana paniknya orang-orang waktu itu. Seperti halnya kamu adalah direktur perusahaan, misal punya hutang luar negeri atau usahamu adalah impor/ekspor. Hutang orang dibayar pake US dollar, yang awalnya hutangnya kecil bisa naik 4x sampai 6x lipat dalam waktu singkat. Ekonomi dalam  negeri juga benar-benar jadi kacau, antrian panjang di bank, kegiatan ekonomi juga berhenti, bahan baku sulit didapat karena mau impor saja tidak ada uangnya, harga dollar naik, serta ada kerusuhan yang membuat situasi makin kacau. Semua ini membuat indonesia yang sudah rapuh, yang awalnya se-asia tidak stabil, banyak usaha yang akhirnya jadi gulung tikar, pembakaran dimana-mana, bahkan sampai pemerkosaan dan lain-lain. Harga kebutuhan pokok juga melanjak, masyarakat dari semua lapisan sosial itu terkena dampaknya baik secara langsung maupun tidak langsung, banyak juga yang kabur dari luar negeri. Kalau dilihat dengan kondisi sekarang , apakah itu akan terjadi? sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan, yakni yang pertama kebijakan moneter kita dari bank indonesia sekarang  sudah lebih kuat, yang kedua kebijakan pemerintahan juga lebih fleksibel. Untuk menghadapi perubahan ekonomi dan inflasi sebenarnya sudah lumayan terkendali meskipun kalau lihat harga-harga beras itu sebenarnya kadang naik turunnya tidak masuk akal. Meskipun sekarang banyak demo dan banyak yang  tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Kita harus lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dari pada tahun 1998 sebelumnya. Karena kebijakan pemerintah juga masih aman-aman saja, asal jangan menghamburkan uang. Tapi apakah kita masih perlu khawatir? Tentu saja.

Part 2. Apakah krisis ekonomi akan terjadi?

          Ketika krisis 1998, nilai tukar rupiah sampai angka belasan ribu itu memang itu sudah parah banget. Awalnya bisa beli elekronik murah, tapi disini tidak bisa. Sebenarnya saya lebih condong bisa jadi tidak akan terulang, dengan syarat-syarat tertentu:

  • Perbankan indonesia harus selalu sehat dan lebih baik, jangan sampai banyak kredit-kredit macet.
  • Kebijakan ekonomi  jangan sampai menghamburkan uang, contohnya: IKN tidak ada investornya, dll. Pemerintah diharapkan bisa membuat kebijakan dengan hemat dan bisa membayar hutang. Itu prinsipnya sehingga meningkatkan keamanan hubungan antar luar negeri.
  • Bank indonesia sekarang sudah jauh lebih independent dan punya cadangan devisa yang lebih kuat daripada tahun sebelumnya. Apalagi udah banyak restrukturisasi sejak tahun 1998 dilembaga  bank indonesia. Minimal kebijakan ekonominya tidak hard landing. Kalau dilihat-lihat, indonesia tahun 2024 bakal resesi, meskipun saat ini jauh lebih siap daripada tahun sebelumnya bukan berarti kita aman, potensi tetap akan ada seperti halnya kasus jepang kemarin yang mengagetkan semua orang, termasuk bocil-bocil kripto yang bisa mempengaruh banyak harga aset dan negara.

          Jadi sangat banyak ketidakpastian didunia itu terjadi terus, belum lagi kena efek climate change perang yang tidak tahu kapan selesainya, belum lagi kemajuan AI yang sekarang belum terasa tetapi saya yakin akan ada masalah besar karena AI. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat harus siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada, terutama untuk melindungi harta kita pribadi yang sudah terkumpul bertahun-tahun dan juga dana darurat, jangan sampai kita invest kemudian menurun. Harapannya dengan prediksi bahwa 2024 adalah awal dari resensi  akan soft landing bukan hard landing, karena dikapitalisme resensi pasti ada. Mau resensi atau tidak yang penting adalah kita melakukan hal-hal yang tepat untuk melindungi keuangan kita.

Part 3. Diversifikasi itu hanya untuk orang bodoh

          "Diversifikasi itu hanya untuk orang bodoh" . Jadi sempat ada orang yang mengatakan kalimat seperti itu. Nah menariknya Warren Buffet mengatakan bahwa  "Anda jangan naruh semua telur dalam satu basket,". Kalaupun diversifikasi adalah orang bodoh, kita mungkin juga bodoh dalam banyak hal termasuk investasi, ada yang pinter saham tapi bodoh soal forex, yang pinter forex bodoh soal crypto. Semua orang pada dasarnya bodoh dalam jumlah dan intensitas tertentu, apalagi investasi ini tidak pernah diajarkan disekolah, bahkan yang diajarkan disekolah saja kadang kita lupa.  Untuk orang-orang umum kemungkinan bodoh, tidak fokus dengan investasi lantas lebih lebih fokus kerja dan bisnis. Salah satu cara efektif untuk melindungi keuangan itu dengan diversifikasi. Apa itu diversifikasi? maksudnya jangan taruh semua dalam satu tempat. Apalagi kita tidak tahu kondisi kita yang akan datang. Jadi rasio yang normal untuk semua orang adalah punya tabungan di bank, invest disaham , dan punya emas, crypto. Jangan sampai terpatok dengan satu aset saja, karena aset tertentu juga akan turun pada akhirnya. Pasti ada kalanya fase ketika turun, juga ketika aset naik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun