Konseling merupakan sebuah penemuan abad ke 20 yang muncul berdasarkan atas tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Dalam proses perjalanan hidup, individu dapat mengalami peristiwa dan situasi yang menimbulkan masalah yang tidak mungkin dapat diatasinya. Alternatif yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi individu adalah membicarakannya dengan keluarga, teman, guru dan ahli agama. Namun, tidak semua orang yang dijadikan tempat berbagi dan diminta bantuan untuk mengatasi masalah individu dapat membantu menyelesaikannya sesuai dengan keinginan individu. Berdasarkan kondisi tersebut konseling merupakan pilihan yang efektif untuk mengatasi masalah individu.
Teori Analisis Tansaksional (transactional analysis) merupakan teori yang dapat digunakan pada seting individual maupun kelompok.Teori ini melibatkan kontrak yang dikembangkan oleh konseli yang dengan jelas menyebutkan tujuan dan arah dari proses terapi. Selain itu juga memfokuskan pada pengambilan keputusan di awal yang dilakukan oleh konseli untuk menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru. Analisis transaksional menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian.Dengan demikian, analisis transaksional adalah metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang bersifat timbal balik yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.
Pendekatan analisis transaksional dikembangkan oleh Eric Berne (1910- 1970) yang menyelesaikan spesialisasi psikiatri di Yale University. Ketika mengabdi di Tentara Amerika Serikat selama tahun 1943-1946, ia mulai bereksperimen tentang terapi kelompok. Setelah itu, ia memulai praktik psikiatri di Carmel, Calfornia. Berdasarkan hasil observasinya terhadap konseli-konseli, Berne mebuat kesimpulan tentang struktur dan fungsi kepribadian yang bertentangan dengan sebagian besar psikiatris pada pertengahan tahun 1950-an.
Pendekatan Analisis Transaksional (AT) menyajikan analisis terhadap tiga kedudukan ego, yaitu: ego orang tua atau parent, ego orang dewasa atau adult, dan ego anak atau child. Ego orang tua merupakan bagian kepribadian individu yang berperan seperti orang tua. Saat ego orang tua yang berperan, maka tingkah laku atau indakan kita akan mengarah kepada cara yang sama dengan tindakan dan perasaan orang tua kita terhadap kita. Ego dewasa adalah bagian kepribadian seseorang yang mengetahui apa yang sedang terjadi. Ego dewasa bertindak dengan pikiran yang logis, rasional, objektif, bertanggung jawab, tidak emosional dan tidak menghakimi. Terkadang ego. Ego anak adalah bagian kepribadian seseorang yang bertindak seperti anak. Ego anak didasarkan oleh perasaan, dorongan, dan tindakan spontan. Ego anak dalam diri individu memiliki beberapa macam yakni anak alamiah yang mengarah kepada sikap impulsive, anak yang tidak terlatih, anak yang sponran dan anak yang suka ekspresif.
Tujuan utama konseling Analisis Transaksional adalah membantu konseli untuk membuat keputusan baru tentang tingkah lakusekarang dan arah hidupnya. Individu memperoleh kesadaran tentang bagaimana kebebasannya terkekang karena keputusan awal tentang posisi hidup, dan belajar untuk menentukan arah hidup yang lebih baik.
Tujuan khususnya adalah:
* Konselor membantu konseli untuk memprogram pribadinya agar membuat ego state berfungsi pada saat yang tepat
* Konseli dibantu untuk menganalisis transaksi dirinya sendiri
* Konseli dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat, bermain menjadi orang yang mandiri dalam memilih apa yang diinginkan
* Konseli dibantu untuk mengkaji keputusan salah yang dibuat dan membuat keputusan baru atas dasar kesadaran
Sumber: Berbagai jurnal