Mohon tunggu...
Silmi Aziza Karroghi
Silmi Aziza Karroghi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FKM Undip

Mari saling ada untuk sesama tanpa banyak menghakimi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pemahaman tentang Pestisida dan Pupuk di Desa Kesongo

25 Januari 2022   14:17 Diperbarui: 25 Januari 2022   14:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Ngentaksari, Kesongo (06/11/21) -- Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip telah mengadakan Workshop Urban Farming dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Kesongo di tengah kondisi Covid-19 yang masih merebak. Hal ini dilaksanakan lantaran melihat potensi wilayah Desa Kesongo yang memiliki tanah subur dan juga lingkungan rumah yang umumnya masih memiliki pekarangan. Sebenarnya, pekarangan masyarakat Desa Kesongo sudah memiliki banyak tumbuhan, namun belum banyak warga yang memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tumbuhan produktif seperti sayur mayur, buah, dan rimpang-rimpangan yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, workshop ini diadakan untuk berbagi informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai urban farming yang mudah dilakukan di rumah.

Kegiatan Workshop Urban Farming ini dilaksanakan di Gedung PAUD Baru, Dusun Ngentaksari pada Sabtu, 6 November 2021 pukul 09.00 -- 12.00 WIB. Workshop ini dihadiri oleh kelompok PKK Desa Kesongo yang berasal dari beberapa dusun. Kegiatan ini memuat beberapa pemaparan materi, antara lain mengenai urban farming itu sendiri, penggunaan pestisida dan pupuk, pentingnya peregangan, dan juga diadakan survei tentang minat tanaman buah-buahan pada masyarakat Desa Kesongo.

Pemaparan materi pestisida dan pupuk/dokpri
Pemaparan materi pestisida dan pupuk/dokpri

Salah satu Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip, yaitu Silmi Aziza Karroghi juga turut berbagi informasi mengenai penggunaan pestida dan pupuk pada kegiatan kali ini. Materi ini turut diberikan karena mengingat masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya masyakat Desa Kesongo masih gencar dalam menggunakan produk ini untuk merawat tanamannya, terlebih lagi produk yang berbahan dasar kimia. Tak jarang pula masyarakat kita menggunakan pestisida dan pupuk dengan jumlah melebihi dosis dengan harapan tanaman menjadi lebih baik dan tahan hama. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya, hama akan menjadi resisten dan juga lingkungan akan menjadi tercemar karena efek residu yang ditinggalkan. Tidak hanya itu, hal tersebut juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia yang mengaplikasikan pestisida dan pupuk serta manusia yang mengonsumsi hasil tanamannya.

Maka dari itu, pada sesi ini dijelaskan mengenai pengertian pestisida dan pupuk, jenis-jenisnya, APD yang digunakan saat proses pengaplikasian, keluhan-keluhan pasca penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat pestisida dan pupuk organik. Di akhir sesi ini juga dilakukan pengenalan POREC-9, yaitu pupuk eceng gondok yang dibuat oleh KSM Mandala Karya Kesongo dengan bahan yang didapat dari wilayah perairan Rawa Pening. Harapannya dengan dijelaskan materi di atas, masyarakat dapat menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis dan juga menggunakan APD ketika pengaplikasiannya. Selain itu, diharapkan pula masyarakat bisa mulai menggunakan produk organic untuk merawat tanamannya.

Penulis: Silmi Aziza Karroghi - Fak. Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes

Editor : Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun