Pendidikan yang paling terpenting adalah pendidikan keluarga. Dalam pendidika keluarga anak-anak pertama kali mulai mempelajari segalanya dengan belajar berbicara, berjalan, membaca, menulis, dan mengenal lingkungan. Ini juga merupakan lingkungan awal mulai tujuan pendidikan. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan terpenting bagi anak pembentukan kepribadian luhur memerlukan peran keluarga sebagai pendidik sejak dini. Dan juga keluarga adalah sarana yang dapat memenuhi kebutuhan biologis anak dan memberikan pendidikan. Keluarga merupakan pendidikan terpenting yang siap menghadapi tahapan perkembangan hingga dewasa dan pendidikan keluarga merupakan kunci keberhasilan anak yang mencakup kehidupan. Berbagai fakta di lapangan menunjukkan bahwa peran keluarga sebagai lembaga pendidikan utama belum menunjukkan upaya yang maksimal sehingga berujung pada terjadinya kekerasan dalam keluarga, baik terhadap perempuan maupun anak, yang tentunya sangat bertolak belakang dengan kehidupan dasar prinsip pendidikan.
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit sosial yang terpenting dan fundamental dalam masyarakat. Keluarga memiliki banyak fungsi dan peran yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan memperkuat keluarga. Keluarga juga lingkungan belajar pertama bagi anak, dari sejak lahir hingga dewasa. Keluarga berperan dalam membimbing dan mengajarkan kepada anggota keluarga terutama anak dengan kehidupan beragama dan juga mengajarkan norma dan nilai sosial kepada anak serta mendidik anak menjadi pribadi yang baik.(Cahyo. 2020). Pada zaman sekarang tanggung jawab keluarga sangatlah penting, mengingat banyak sendi kehidupan sosial yang melenceng dari tujuan pendidikan dan khususnya tujuan pendidikan islam. Penyebab terjadinya hal itu sangat dipengaruhi oleh media masa, dan berkembangnya teknologi yang sudah tidak bisa terbendung,Yang mana hal itu menjadi penghambat bagi pendidikan anak. Bimbingan orangtua untuk anak-anaknya sangat dibutuhkan, apabila orangtua tidak waspada dan tidak siaga maka secara tidak langsung orangtuanya menyerahkan putra-putrinya pada genggaman setan dan pengikutnya.
Pendidikan keluarga adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh anggota keluarga, terutama orang tua, untuk membantu perkembangan pribadi anak dalam mencapai tujuan pendidikannya. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang diterima anak, dan menjadi dasar bagi pendidikan selanjutnya di sekolah dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupaka tanggung jawab semua anggota keluarga.Pada pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksankan di sekolah maupun di luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan satuan pendidikan lainnya. Selanjutnya pada tanggal 11 juni 2003 DPR dan Presiden mengesahkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai pengganti Undang-Undang Sisdeknas nomor 2 tahun 1989.(Abd.Basir.2021).Secara keseluruhan pendidikan keluarga yaitu untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang baik, bsehat, bahagia dan bisa bertanggung jawab juga yang dapat berkontribusi secara positif bagi masyarakat. Dalam islam pendidikan keluarga jugabertujuan menjadikan muslim yang taat, berakhalak mulia serta bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan pendidikan dalam keluarga adalah untuk membentuk kepribadian seseorang, yang menjadikan insan kamil dengan ketakwaan terhadap Allah SWT. Pendidik utama keluarga adalah orang tua, sedangkan anak adalah peserta didik utama mereka harus bekerja sama untuk melaksanakan pendidikan dikeluarganya. (Abd.Basir.2021)
Menurut Al-Qur'an
Q.S. At-Tahrim ayat 6 memberikan panduan penting bagi orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Dengan menerapkan pesan ayat ini dalam konteks pendidikan keluarga. Orang tua membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang soleh-solehah dan bermoral. Pada ayat tersebut memberikan landasan moral yang kuat bagi pendidikan keluarga.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; (api neraka itu) disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S. At-Tahrim:6)
Dalam ayat ini pada tafsir Kemenag RI bahwa, Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri manusia dan batu dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka juga diperintahkan untuk mengajarkan kepada keluarganya agar taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Keluarga merupakan amanat yang harus dipelihara kesejahteraanya baik jasmani maupun rohani. Diantara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan sholat dan bersabar. Ayat ini mengandung pesan penting tentang tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak-anak mereka. Orang tua diwajibkan untuk mengajarkan anak-anak tentang agama islam hal ini termasuk mengajarkan mereka tentang rukun iman, rukun islam dan nilai-nilai moral. Membimbing nak-anak untuk berakhlak mulia, orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dan membimbing mereka untuk berperilaku baik kepada orang lain.melindungi anak-anak dari bahaya, orangtua harus melindungi anak-anaknya dari bahaya fisik, emonsional dan spiritual. Dalam konteks pendidikan keluarga modern, ayat ini dapat interpretasikan sebagai berikut: orang tua harus menggunakan berbagai metode pendidikan untuk menjangkau anak-anaknya, hal ini dapat menvakup metode trasdisional seperti ceramah dan nasihat atau metode modern seperti bermain peran dan diskusi kelompok. Orang tua harus menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif untuk belajar hal ini berarti untuk menyediakan waktu dan ruang bagi anak-anaknya untuk belajar tentang agama dan nilai-nilai moral. Orang tua harus bekerja sama dengan sekolah dan komunitas untuk mendidik anak-anaknya dlaam mendukung program pendidikan di sekolah dan terlibat dalam kegoiatan komunitas yang mempromosikan nilai-nilai positif.