Jember- Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 227 terkesan dengan inovasi yang dilakukan oleh AjengWK Craft dalam mengembangkan produk tas anyam. UMKM ini berhasil memadukan nilai-nilai tradisional dengan desain modern sehingga produknya diminati oleh pasar yang lebih luas.
Ajeng Wulan Kinasih, owner UMKM itu menyebutkan, bahwa awal mula membangun bisnis ini, Â ketika dia berkeinginan menjadi seorang pengusaha.
Menurutnya menjadi pengrajin tas yang tergolong baru. Dia telah merintis usahanya sejak bulan Juni 2021, waktu itu Ajeng melihat produk tas anyaman plastik hanya polos dan kurang menarik baginya. Dari situ, dia tergerak mengikuti komunitas pengrajin, dengan lingkungannya yang mendukung dia berhasil memodifikasi produk-produk yang sudah ada.
Ajeng juga menjelaskan bahwa, pihaknya terus berupaya untuk menciptakan desain-desain baru yang sesuai dengan tren fashion terkini. "Kami ingin membuktikan bahwa produk kerajinan tangan lokal tidak kalah bersaing dengan produk-produk impor," ujarnya.
Selain mendapat keuntungan untuk pribadi, dengan menjalankan UMKM tersebut, Ajeng juga dapat memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya.
Sebab, kini ada 10 orang ibu rumah tangga yang menjadi karyawan untuk memproduksi kerajinan tas berbahan plastik strapping band tersebut. Tak hanya itu, dia bahkan memberikan les gratis tiap minggunya.
"Semakin banyak yang merasakan manfaatnya semakin baik. Maka dari itu, saya memberikan les gratis untuk minimal lima orang setiap hari Jumat," ujarnya.
Mahasiswa KKN Kolaboratif 3 Kelompok 227 juga diajak untuk berdiskusi mengenai strategi pemasaran produk kerajinan tangan di era digital. Mereka berharap dapat membantu UMKM ini untuk memperluas pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H