Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan didalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Nilai seni pohon Bonsai  mencakup tehnik pemotongan dan pemangkasan  tanaman, pemasangan kawat pengatur an cabang dan  membuat akar menyebar diatas batu.
Pembentukan tanaman  atau pohon menjadi  Bonsai  butuh waktu yang sangat lama, dengan berbagai ragam  pekerjaan mulai dari mencari  jenis tanaman yang akan dibonsai, memulihkan pertumbuhan dalam pot kecil, pemberian nutrisi  pupuk, pemangkasan cabang, pemodifikasian  bentuk tanaman, penyiraman dan penggantian pot beserta tanah dalam waktu tertentu.Â
Bukan saja  ibu rumah tangga dan wanita belia  yang  suka  dengan tanaman hias,  tetapi kaum adam juga  banyak yang hoby menciptakan karya seni yang dinamakan Bonsai.   Sungguh banyak  jenis kembang yang masuk dari luar daerah  memenuhi  pelataran  teras  dan ruang rumah hunian warga di Kabupaten Aceh Tengah  terutama  bunga-bunga yang didatangkan dari  Kabanjahe  sumatera  utara . Â
Menurut  ZULFAN  salah seorang  stap Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah  besarnya animo warga terhadap merias  dan menata perkarangan  rumah  dengan tanaman hias  di Gayo,  merupakan sebuah peluang  untuk pengembangan usaha Agribisnis  Bonsai .
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/05/img20190131182433-5c58e22fc112fe56bd173a82.jpg?t=o&v=770)
Pada acara  Festival  Bonsai Nusantara  2018  di Kota  Surabaya  ada harga Bonsai mencapai  Rp.1 miliar,  wah luar biasa nilai seni yang terhimpun  dalam pohon yeng dikerdilkan ini.
Banyak  fotensi  pohon yang  bisa dijadikan pilihan tanaman Bonsai,bagi ZULFAN mendapatkan  pohon  bakal Bonsai  tidak harus  melalui agenda khusus berpetualang ke gunung, tetapi  selesai menjalankan  tugas di lapangan  sambil jalan ia pun memasang  kedua bola matanya  meneropong  ke arah hamparan  hutan belantara atau padang gembala  kawasan Ketapang  arah selatan kota dingin Takengon.  Â
Sepanjang  ruas jalan  menuju desa-desa terpencil  dijadikan bagian dari ladang ekstraktif yang tanpa budidaya,  sudah banyak koleksi Bonsai yang dibuatnya.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/05/img20190201154854-5c58e24f12ae9404dc6f4b47.jpg?t=o&v=770)
Akhir  Desember tahun lalu  sudah di order pembeli dari Sumatera Utara dengan jenis dan model Bonsai yang khas tanah Gayo,  tentu prosfek pengembangan semakin terbuka luas.   Â
Teman sejawat  dan  kepala  Bidang  Hortikultura  Kabupaten Aceh Tengah  TAMRIN,SP terus memberi  motivasi  dan  dukungan agar  keahlian yang dimiliki sang  pecinta Bonsai ini, agar  bisa diikuti oleh bakat-bakat pembonsai yang masih terpendam dengan harapan  mereka akan  menggali  Fotensi alam  yang tumbuh di pegunungan dataran tinggi Gayo.Â