Mohon tunggu...
Silfia Salsabila
Silfia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Disleksia, Gangguan Belajar Turunan yang Spesial

4 Desember 2022   07:18 Diperbarui: 4 Desember 2022   07:20 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Otak merupakan salah satu bagian pada tubuh manusia yang mempunyai berbagai fungsi. Selain itu, otak juga merupakan pusat aktifitas atas pemikiran manusia. Pada anak, otak berfungsi sebagai tempat untuk belajar dalam perjalanan  pada masa kecil.

Sebagai umat Islam, tentunya diwajibkan untuk belajar. Karena belajar merupakan syariat Islam yang menjadi kewajiban. Sehingga belajar dilakukan sedini mungkin, apalagi pada masa anak-anak merupakan waktu yang tepat agar proses pembelajaran dapat diterima. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa, belajar di usia dini bagaikan menulis di atas batu sedangkan belajar di usia tua bagaikan menulis di atas air.

Akan tetapi, di dalam suatu proses belajar tentunya terdapat beberapa gangguan seperti kesulitan anak dalam belajar. Berbicara mengenai kesulitan dalam belajar tentunya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, seperti adanya kerusakan pada otak anak. Tak hanya itu, kesulitan belajar sendiri juga dapat diartikan sebagai hambatan dan gangguan belajar pada anak yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak tersebut. 

Hambatan tersebut dapat bersifat psikologis, sosiologis atau bahkan fisiologis. Dalam proses pembelajaran tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Setidaknya terdapat dua faktor, yakni faktor internal yang berasal dari dalam diri seorang pelajar serta faktor eksternal kondisi dari luar diri si pelajar akan tetapi mempengaruhi diri pelajar tersebut.

Terdapat beberapa gangguan belajar yang ada, salah satunya yakni adalah Disleksia. Disleksia adalah suatu gangguan belajar yang mengacu pada kesulitan untuk membaca.Gangguan belajar ini masuk ke dalam gangguan saraf pada bagian batang otak. 

Bagian otak inilah yang memproses bahasa. Akan tetapi, kabar baiknya adalah walau berhubungan dengan otak, disleksia ini tidak berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan seseorang.

Disleksia juga dapat mengakibatkan masalah dalam memahami kosakata, kalimat, membaca dan memahami suatu bahan bacaan. Umumnya mereka juga kesulitan dalam mengeja dan mencocokkan huruf serta gambar.

Disleksia merupakan kesulitan belajar yang sifatnya adalah  dari faktor genetik atau keturunan. Jadi apabila si kecil dicurigai terkena disleksia, besar kemungkinan apabila melakukan tes maka tes tersebut akan diarahkan ke keluarganya. Karena bersifat genetik maka tidak terdapat cara penyembuhannya, akan tetapi dapat dikelola dengan baik.

Apabila penyandang disleksia ini diarahkan dengan baik, maka potensi yang dimilikinya pun juga akan terasah dengan baik. Karena pada dasarnya anak atau seseorang yang terlahir dengan disleksia memiliki banyak kelebihan lainnya. Beberapa kelebihan yang mereka miliki yakni seperti memiliki kemampuan berpikir yang out of the box serta dapat melihat sesuatu dari atau dengan gambaran besarnya. 

Namun, dibalik anugerah kelebihan yang terdapat dalam diri penyandang disleksia. Ternyata disleksia juga dapat berubah menjadi boomerang. Pasalnya apabila disleksia tidak dapat dideteksi atau ditemukan sejak dini, maka semakin bertambahnya usia maka akan berdampak semakin kompleks.

Semakin lama ditemukannya disleksia pada diri seseorang, maka akan semakin membuat orang tersebut kesulitan. seperti timbulnya rasa bingung kenapa dia tidak setara atau terlambat memiliki kemampuan dibandingkan dengan teman-temannya, rasa bahwasannya ia itu bodoh, frustasi, merasa tertinggal, kecemasan dan bahkan memicu stress. Semua hal tersebut apabila terjadi pastinya akan membuat pribadi tersebut kehilangan kepercayaan diri terhadap dirinya sendiri tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun