Setiap anak terlahir dengan fitrah kecerdasan yang berbeda-beda. Dan kecerdasan tersebut akan senantiasa berkembang terus. Oleh karena itu, parents dihimbau untuk menghindari melabeli anak sebagai anak "bodoh" hanya karena nilai raportnya yang merah. Karena bisa saja anak menyimpan segudang kecerdasan pada sisi yang bahkan tak bisa termuat oleh kurikulum ataupun mata pelajaran di sekolah.
Kategori kecerdasan anak tak bisa jika hanya diukur karena ia pandai dalam mengerjakan soal matematika atau berdasar pada berjajarnya nilai "A" pada setiap kolom raportnya. Karena masing-masing anak memiliki potensi kecerdasannya tersendiri.Â
Oleh karena itu, sebagai orang tua diharapkan kita mampu menangkap sinyal-sinyal kecerdasan anak sedari dini agar kelak dapat membantu anak dalam mengembangkan potensinya.Â
Untuk itu diperlukan adanya stimulus yang bervariatif guna mendukung setiap bakat yang dimiliki oleh buah hati. Terdapat beberapa stimulus yang dapat digunakan untuk melatih kemampuannya untuk berkomunikasi, beraktivitas dan menumbuhkan rasa kreativitasnya.Â
Berikut ini beberapa stimulus yang bisa dilakukan untuk melatih keterampilannya, seperti:
1. Keterampilan verbal.
Membacakan cerita dipercaya dapat membantu untuk memahami kalimat serta mengoptimalkan daya imajinasinya.
2. Keterampilan fisik.
Arahkan agar banyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain di lapangan agar lebih mengenal alam dan belajar untuk mengatasi rintangan.
3. Keterampilan Kognitif.
Mengajak untuk melakukan gerakan tari untuk membantu menstimulasi keterampilan kreatifnya.