Mohon tunggu...
Silfia Noviyanti
Silfia Noviyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Malang

Silfia Noviyanti Manajemen UIN Malang Pondok pesantren Nurul Jadid

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tradisi Ramadan Kota Probolinggo di Tengah Pandemi Covid-19

2 Mei 2020   21:48 Diperbarui: 2 Mei 2020   22:04 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Di saat pandemi virus corona (covid -19 ) telah menghantui wilayah indonesia, menjadikan nama virus corona ini sudah di kenal banyak orang, dan virus ini sudah menggugurkan banyak  jiwa. Virus ini sudah tersebar luas hingga ke beberapa Negara termasuk Indonesia, bahkan virus ini menjadikan warga Indonesia sangat waspada juga sangat memerhatikan kebersihan, kesehatan, dan lain sebagainya. Dari informasi terbaru yang saya dapat data worldometers mengenai jumlah kasus dari corona virus atau sering juga di sebut dengan covid -19 di dunia kini telah tembus angka 3.302.909 kasus. Dari data yang di tampilkan tersebut pada (1/5/2020) dari seluruh total kasus yang mencapai angka 3,3 juta, ada sebanyak 233.765 orang tumbang (meninggal). Sedangkan angka pasien di nyatakan sembuh berjumlah lebih dari 1 juta orang, lebih tepatnya 1.038.390. angka angka tersebut merupakan gabungan dari data seluruh Negara yang tengah tersebar virus corona. Termasuk Indonesia. Pada kamis (30/4/2020) kini Indonesia berada pada peringkat 37, namun pada jum'at (1/5/2020) posisi Indonesia mengalami pergerakan ke atas menjadi peringkat 36 dunia. Dari data tersebut dapat kita harus lebih waspada dan mengharuskan semua kegiatan yang seharusnya kita kerjakan di luar hendaklah kita kerjakan di rumah saja, dengan begini kita dapat membantu penurunan angka dari virus corona ini (covid-19).
Tersebarnya virus corona (covid-19) menjadikan seluruh kegiatan yang ada di Indonesia sangat terbatasi. Salah satunya di daerah kota probolinggo, sebelum virus corona ini tengah menyebar di Indonesia seluruh kegiatan tengah berjalan normal, namun dengan datangnya virus ini menjadikan semua kegiatan yang seharusnya di lakukan di luar kini harus di lakukan di rumah saja.
Biasanya , hampir dari seluruh warga daerah probolinggo mengerjakan semua aktivitas nya di luar, tapi dengan datangnya virus corona ini menjadikannya harus mengerjakannya di rumah saja. Bahkan tak ku sangka virus corona ini terus menyebar hingga bulan Ramadhan tiba. Sebelum wabah virus corona ini menyebar, daerah probolinggo mempunyai adat istiadat tersendiri, yaitu satu hari sebelum bulan Ramadhan khususnya daerah sumber kerang, kecamatan gending, kabupaten probolinggo biasa nya mengunjungi (ziarah) tempat peristirahatan orang yang sudah meninggal  yaitu (makam) di karenakan pada selama ramadhan semua warga sudah tidak boleh mengunjunginya lagi (ziarah) karena menurut keyakinan, pada bulan ramadahan semua orang yang sudah meninggal sedang beristirahat (di lepas dari siksa), dan semua jazad sudah di hindarkan dari api neraka, lalu di perbolehkan ziarah ke makam lagi setelah waktu lebaran tiba.
Biasanya, pada awal  malam bulan Ramadhan, seluruh desa sumber kerang mengadakan rasolan atau sering juga di sebut dengan malam penyambutan bulan suci Ramadhan dengan berdoa sama sama di masjid atau di musholla terdekat. Dan pada awal malam ramdhan biasanya ada yang namanya arak -- arakan di mana disitu membawa tumpeng dengan berukuran raksasa dan di arak (keliling) di jalan raya desa sumber kerang.
Semua kegiatan di atas yang biasanya di lakukan sebelum wabah virus corona menimpa Indonesia. Tapi kegiatan mengunjungi (ziarah) sebelum bulan ramadhan tiba masih di lakukan di desa sumber kerang, kecamatan gending kemarin pada (kamis, 23 April 2020). Dan juga kegiatan rasolan masih tetap di laksanakan kemarin pada malam jum'at 24 April 2020 tetapi dengan tetap menggunakan system social distancing dan juga tetap memakai masker juga tanpa menggunakan speaker. Selain itu kegiatan yang pada bulan suci Ramadhan pada desa sumber kerang yaitu sholat tarawih, kegiatan ini pada awalnya tetap berjalan seperti pada umumnya, akan tetapi pada hari ke-4 bulan puasa Ramadhan kegiatan ini sudah tidak di lakukan lagi ( sholat tarawih di rumah saja). Selain kegiatan itu, ada yang namanya tadarus, tadarus ini masih tetap berjalan seperti biasanya, akan tetapi pada bulan Ramadhan sebelumnya, tadarus ini di lakukan dengan bersama sama dan juga menggunakan speaker (pengeras suara). Akan tetapi dengan adanya wabah virus corona ini tadarus di lakukan dengan bersama -- sama juga tetap menggunakan system social distancing dan tanpa menggunakan pengeras suara.
Dengan adanya virus corona ini kita dapat mengambil hikmahnya yaitu kita bisa berkumpul full time dengan keluarga pada bulan Ramadhan. Dengan sahur bersama keluarga, buka puasa bersama kelurag, tarawih bersama keluarga, ngaji di rumah dan melakukan semua kegiatan di rumah. Semoga dengan kita tetap melakukan aktivitas di rumah saja dapat membantu menghilangkan wabah virus corona ini. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun