Mohon tunggu...
Silfia natanaya Nafisa
Silfia natanaya Nafisa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Pamulang

hobi saya adalah membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemborosan Kata dalam Ragam Berita

16 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemborosan kata adalah penggunaan kata terlalu banyak yang memiliki arti sama atau tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. kerapkali kita menemukan kata-kata yang tidak diperlukan pada berita. baik itu kata tambahan, pengulangan kata, atau pengulangan gagasan yang sama. 

Contohnya, dalam kalimat "saya pergi ke butik untuk memilih baju yang menarik dan bagus'' kata "yang menarik dan bagus'' tidak memberikan kontribusi yang signifikan pada makna kalimat, karena kata "menarik'' berarti juga bagus. Sebagai gantinya, kalimat tersebut dapat disederhanakan menjadi "saya pergi ke butik untuk memilih baju yang menarik''. 

Pemborosan kata juga dapat terjadi pada pengulangan kata, seperti "dia sangat suka membaca dan membaca setiap harinya" Sebagai gantinya, kalimat tersebut dapat disederhanakan menjadi "dia suka membaca setiap hari'' lalu pada kalimat "Ibu dan Ayahnya hanya sekadar melihat saja" pada kata "hanya sekadar" memiliki arti yang sama, untuk mengurangi pemborosan kata, kalimat tersebut bisa diubah menjadi "Ibu dan Ayahnya sekedar melihat saja".

Menurut Jupriono (2022) mengungkapkan bahwa pandangan setiap perspektif bidang kajian terhadap pemborosan kata ragam berita, dapat ditemukan dua kelompok kasar. Kelompok pertama memandang redundansi sebagai sebuah kewajaran gaya bahasa seseorang dan karenanya boleh-boleh saja dan kelompok kedua memandang redundansi sebagai kesalahan dan karena nya harus dilenyapkan. yang layak masuk ke dalam kelompok pertama adalah stilistika dan semantik, sedangkan analisis wacana dan sosiolinguistik pantas masuk ke dalam kelompok kedua.

Pemborosan kata biasa terjadi pada berita ataupun artikel di media massa. Maka dari itu, kita perlu menghindari pemborosan kata dalam berita dengan cara, memilih kata yang tepat, membaca kembali kata yang telah disusun, hindari menggunakan pengulangan kalimat, memilih kalimat yang jelas, cukup gunakan satu kata yang aktif dan sudah menjelaskan keseluruhan dari kalimat tersebut, kata yang berbelit-belit dapat disederhanakan menjadi satu kata yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun