Mohon tunggu...
Silfi Ananta
Silfi Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjelajah dunia lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Personal Branding, Cara Membuat Citra Tanpa Pencitraan

25 April 2024   19:39 Diperbarui: 25 April 2024   19:41 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi mentoring @wewaw.id

"Mengapa personal branding begitu penting bahkan untuk kita yang bukan selebriti?"

Wawgirls, pernahkah kalian mendengar nama "Rafi Ahmad"? Saat mendengar nama tersebut mungkin di benak kalian langsung terbayang sosok entertainer yang karismatik, komika yang humoris, atau bahkan sosok publik yang flamboyan. Contoh ini adalah bukti nyata dari bagaimana personal branding yang kuat dapat menciptakan kesan mendalam di benak publik. Tapi, apa sebenarnya yang melandasi kesan tersebut? Bagaimana konsep personal branding ini bekerja, dan mengapa kita sebaiknya memperhatikannya? Banyak yang masih beranggapan bahwa personal branding hanya relevan bagi para selebriti atau tokoh publik saja. Namun, kenyataannya, konsep ini memiliki relevansi yang sama pentingnya, bahkan untuk kita dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, apakah kita sudah benar-benar memahami konsep dan pentingnya personal branding dalam membentuk citra diri kita di mata orang lain?


Personal branding adalah cermin yang mencerminkan identitas, citra, dan reputasi kita dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Ini bukan sekadar tentang pencitraan atau menciptakan gambaran palsu, melainkan sebuah proses mendalam untuk memahami dan mengekspresikan diri kita yang sebenarnya. Melalui personal branding, kita berintrospeksi untuk mengidentifikasi nilai-nilai, keahlian, dan keunikan yang kita miliki, serta bagaimana kita dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam berbagai konteks kehidupan. Personal branding membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial yang sering muncul dalam benak kita seperti, "Aku ini siapa?", "Bagaimana aku bisa memberikan nilai tambah?", dan "Mengapa kalian perlu melihat, mendengarkan, memilih, serta mengikuti aku?"


Ketika kita bicara tentang branding, kita juga sebenarnya berbicara tentang bagaimana orang lain melihat kita. Jadi, untuk membangun citra yang natural, kita perlu mengenali identitas, citra, dan reputasi kita. Identitas adalah tentang siapa kita sebenarnya, nilai-nilai, dan tujuan yang kita pegang teguh. Citra adalah bagaimana orang lain melihat dan mempersepsikan kita berdasarkan interaksi dan penampilan kita. Sedangkan reputasi adalah bagaimana orang lain mengenal kita berdasarkan tindakan dan perilaku kita, Jadi, personal branding bukan tentang menciptakan pandangan atau penilaian palsu, ya Wawgirls. Personal branding adalah tentang membangun pandangan yang otentik dan didasarkan pada kebenaran tentang diri kita. Membangun personal branding melibatkan tiga hal utama yakni performansi yang mencerminkan kualitas dan hasil dari kerja kita, citra atau image yang berhubungan dengan bagaimana kita dilihat dan dipersepsikan oleh orang lain, serta yang paling penting adalah exposure yang berkaitan dengan seberapa luas dan sering kita muncul di mata publik. Exposure memastikan bahwa nilai dan citra yang kita bangun dapat dikenali dan diapresiasi oleh audiens yang lebih luas, memperkuat dan memperluas dampak dari personal branding kita. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan eksposur personal branding kita adalah dengan memanfaatkan mesin pencari seperti Google. Bayangkan saja, apa yang terlihat tentang kita di internet bisa memberikan gambaran yang kuat tentang siapa kita.

Wawgirls, Kehadiran kita di era digital tak lagi sekedar opsi, melainkan menjadi kebutuhan mendesak di tengah dinamika komunikasi saat ini. Menurut data terbaru dari DataCheckin.com, 70% pengusaha menggunakan media sosial untuk meneliti calon karyawan. Jadi, kita harus gabungkan kehadiran kita dalam kehidupan nyata (real life presence) dengan kehadiran di dunia digital. Dengan kehadiran digital yang kuat tersebut, kita bisa perluas audiens kita, bedakan diri dari yang lain, dan bangun citra yang konsisten dan kuat. Media sosial, situs web pribadi, dan blog nggak cuma tempat asyik buat update status atau unggah foto, lho! Mereka adalah ladang kreatif yang oke banget buat kita membangun dan mengasah personal branding. Bayangin aja, dengan konten yang asik, jujur, dan bermutu, kita bisa bikin orang penasaran dan lebih deket sama kita, terutama teman-teman Wawgirls. Nah, yang lebih keren lagi, kehadiran kita di dunia maya ini bukan hanya buat pamer, tapi juga bisa jadi ajang buat saling ngobrol, berbagi cerita, dan tukeran ide. Dengan berdiskusi, ngasih tau hal-hal menarik, atau sekedar kasih inspirasi, kita bisa bikin komunitas kita makin solid dan penuh energi positif.


Nah, Wawgirls, salah satu kunci sukses dalam membangun personal branding yang kohesif dan berdampak adalah dengan menggabungkan kehadiran kita di dunia nyata dengan yang digital. Kita harus memiliki konsistensi dalam perilaku, komunikasi, dan penampilan di kedua dunia ini, kita bisa perkuat citra dan reputasi kita. Apalagi, dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, kita bisa ukur dan analisis efektivitas strategi personal branding kita, lalu sesuaikan dengan feedback dari para audiens, Wawgirls.


Membangun personal branding itu juga bukan cuma soal promosi diri, lho, Wawgirls. Ini juga tentang membangun kepercayaan diri yang kokoh dan mendalam. Ketika kita benar-benar mengenal dan menerima diri kita dengan sepenuh hati, kita akan semakin yakin bahwa kita memiliki nilai unik dan kontribusi yang berharga untuk diberikan kepada dunia. Ketika kita memiliki pemahaman yang mendalam tentang siapa kita, potensi-potensi yang kita miliki, dan apa yang bisa kita capai, kita menjadi lebih berani menghadapi berbagai tantangan, lebih siap untuk menangkap peluang yang ada di depan mata, dan lebih leluasa dalam berinteraksi dan berkolaborasi dengan Wawgirls lainnya.


Memang sih, membangun personal branding itu butuh waktu, refleksi, dan dedikasi. Tapi, dengan kesadaran dan komitmen untuk jadi versi terbaik dari diri kita sendiri, kita bisa ciptakan personal branding yang otentik, berarti, dan memberi dampak positif bagi kehidupan kita dan Wawgirls di sekitar kita. Personal branding adalah perjalanan untuk kenali, hargai, dan ekspresikan diri kita, dengan tujuan untuk ciptakan nilai tambah, tingkatkan kepercayaan diri, dan bangun citra atau reputasi yang otentik dan kuat. Jadi, Wawgirls, siap untuk mulai perjalanan kalian?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun