Mohon tunggu...
Silfia Irdiana R
Silfia Irdiana R Mohon Tunggu... Pelajar -

Student at SMK AL KAAFFAH Kepanjen Malang |Address: Blitar East Java Indonesia | Fb: Silfia Irdiana Rahma | Twit: @Silfia_IrdiRaa | Just doing the best to make everything perfect | Salam Kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sisi Lain dari Pak Dahlan Iskan

18 Januari 2016   09:56 Diperbarui: 18 Januari 2016   10:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto (doc. dwojp.dahlan-iskan-kerja-pencitraan)"]

Tahukah Anda Dahlan Iskan? Prof. Dr.(H.C.) Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 64 tahun), adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya. Posisinya tersebut kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.

Pak Bos adalah nama panggilan awak media Jawa Pos kepada Dahlan Iskan. Teriakan disertai langkah kaki gesit itu bak “sumpritan” wasit sepakbola. Suara kaki yang sengaja di keras-keraskan merupakan cara Pak Bos “Membangunkan” redaksi yang tengah terlena. “ITAAAAAAA...” teriakan kencang dan keras selalu terdengar dari mulut Pak Bos. Sebagai pemilik nama ita, jantungku berdegap kencang. Hatiku tratap-tratap. “Salah apa , aku ini kok dipanggil dengan suara seperti halilintar itu”

Seperti kilat, akupun kembali ke meja Pak Bos. Buru-buru aku serahkan disket hasil kerjaku. Pak Bos tetap sibuk dan tidak menghiaukan aku. Tahu aku beranjak dari tempatnya, Pak Bos mengeluarkan ucapan lagi. “Kalau jadi wartawan, jangan suka tidur” katanya. Sempat bingung dengan peringatan semacam itu. “Dengar ya” tegasnya sekali lagi. Setelah berfikir keras akhirnya aku sadar. Ketika Pak Bos masuk ke ruang redaksi pukul 16.00, Trio bomber- sebutan untuk Pak Sholihin, Pak Siradj dan Pak Margiono tertidur diatas kursi. Bisa jadi Bos risih dengan tingkah punggawa halaman depan Jawa Pos itu.

Selain aku, ada satu lagi karyawan Jawa Pos yang sering diteriaki. Namanya Pak Zamroji, panggilan populernya adalah Pak Zet. “Zzzzzzet”... Kenapa bisa seperti ini, kenapa tulisan menumpuk-numpuk . Kenapa warnannya tidak bagus, kenapa... kenapa..

Pak Zamroji pun tergopoh-gopoh menjelaskan. Apa reaksi Pak Bos? Koran hasil cetak pukul 01.00 dini hari dilempar begitu saja. Kami yang masih tersisa di redaksi buru-buru menuju parkir motor dan weerr.. pergi untuk pulang. Jika sudah demikian, tidak ada yang berani mendekati Pak Bos terkecuali Pak Zaenal yang membagikan nasi bungkus. Sedangkan Pak Zet terlihat masih terpaku ditempatnya membolak-balik koran, wajahnya masam.

 

  • Judul Buku: Dahlan Juga Manusia
  • Penulis: Siti Nasyi'ah
  • Penerbit: PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun